"Bahwa ternyata masyarakat Jawa Tengah tidak bisa dipengaruhi dengan money politics. Tidak bisa dipengaruhi dengan iming-iming dan lain sebagainya," kata Taj Yasin kepada wartawan di TPS 05 Desa Karangmangu Kecamatan Sarang, Rembang, Rabu (17/4/2019).
Sementara terkait temuan kasus money politics di wilayah Jawa Tengah yang saat ini sedang ditangani oleh pihak Bawaslu, Taj Yasin mengakui hal itu merupakan wewenang aparat hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, putra KH Maimoen Zubair ini mengaku optimis tingkat partisipasi masyarakat Jawa Tengah dalam menyalurkan hal pilihnya pada Pemilu 2019 ini bakal lebih tinggi dibanding pada Pilgub Jateng 2018 kemarin.
"Kemarin Pilgub itu hanya 75, kalau ini sukses, kita buktikan bahwa Jateng benar-benar antusias terhadap pemimpin yang akan kita tentukan 5 tahun ke depan," katanya.
"Saya berharap Pemilu ini seperti Pilgub kemarin. Setelah kita menyelesaikan Pemilu kemarin, kita bisa langsung bekerja, dan bisa merangkul semua masyarakat yang ada. Dan masyarakat Jateng yuk kita dewasa. Kalau istilah pesantren, yang kalah itu nraktir kopi yang menang. Walaupun satu cangkir, itu bisa minum bareng-bareng," lanjut Yasin. (sip/sip)