Polisi Belum Tangkap Massa Pro Jokowi yang Keroyok Anggota TNI

Polisi Belum Tangkap Massa Pro Jokowi yang Keroyok Anggota TNI

Ristu Hanafi - detikNews
Selasa, 09 Apr 2019 16:16 WIB
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Yogyakarta - Siapa pelaku pengeroyok Serka Setio Budi Haryanto, anggota Korem 072 Pamungkas masih misterius. Polisi mengaku masih melakukan penyelidikan.

"Dari peristiwa yang di Sentolo, Kulon Progo, belum ada yang ditangkap. Polisi masih melakukan penyelidikan," kata Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto dalam keterangannya, Selasa (9/4/2019).

Yuliyanto menegaskan polisi belum mengetahui terkait beredarnya foto empat orang pria yang diduga sebagai pelaku pengeroyok Serka Setio.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait beredarnya foto empat orang, kita tidak tahu itu bersumber dari mana," terang Yuliyanto.

Diberitakan sebelumnya, Serka Setio Budi Haryanto menjadi korban pengeroyokan saat kericuhan pecah di Jalan Wates, Sentolo, Kulon Progo, Minggu (7/4) sore. Pengeroyok diduga oknum dari konvoi massa sepulang menghadiri acara kampanye Pro Jokowi di Alun-alun Wates.

"Ada laporan pengrusakan rumah dan kendaraan warga di Sentolo. Iya (anggota Korem menjadi korban pengeroyokan)," kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (8/4).

Anggara mengaku korban telah membuat laporan polisi. Anggotanya pun telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Anggara menyampaikan pelaku diduga merupakan oknum kelompok massa yang konvoi sepulang dari kampanye Pro Jokowi.


"Iya (diduga oknum massa kampanye Jokowi)," sebutnya.

"Laporannya saya tindak lanjuti, pelakunya masih dilakukan penyelidikan. Olah TKP telah dilaksanakan dan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi," lanjutnya.

Kepala Penerangan Korem 072 Pamungkas, Mayor Mespan, membenarkan peristiwa tersebut. Kejadiannya berlangsung saat massa yang menghadiri kampanye terbuka Pilpres 2019 kubu Jokowi-Ma'ruf Amin di Alun-alun Wates pulang melewati Jalan Wates.

"Ada (anggota Korem 072 yang dikeroyok). Tapi (pengeroyokannya) tidak di tempat (kampanye). Itu pas mereka (massa yang menghadiri kampanye terbuka 01) pulang," ujar Mespan saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (8/4/2019).

Mespan menjelaskan, Budi dikeroyok oleh massa saat berada di dekat rumahnya. Kala itu Budi sedang tidak bertugas. Namun Budi turut menjadi sasaran amukan massa hingga harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.


"Kemarin (dilarikan ke) rumah sakit. Tadi malam (Budi) sudah langsung pulang itu," jelasnya.

Mespan tak menjelaskan penyebab Budi dikeroyok massa. Sementara akibat pengeroyokan tersebut, Budi mengalami luka-luka cukup serius di bagian kepala dan lengan. Bahkan Budi harus menerima jahitan dari tim medis.

"Kepalanya itu dijahit, ada tujuh jahitan. Kemudian tangan kiri ada lima jahitan lukanya," tuturnya.



Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu

(sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads