Pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi masyarakat yang mendapatkan penjualan barang elektronik dengan harga yang sangat murah. Namun tidak memiliki dokumen-dokumen. Setelah ditelusuri, barang barang berupa Laptop, Notebook dan proyektor tersebut didapatkan dari hasil pencurian sekolah sekolah dasar yang ada di Cilacap.
"Kasus bobol di sekolah sekolah yang diamankan pelaku 4 pelaku, 3 pelaku masih di bawah umur. Dari pelaku diakui sudah 30 TKP yang sudah dilakukan pencurian, hampir semuanya sekolah dasar yang dijadikan target dan sekolahan sekolahan yang tidak ada penjaganya," kata Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto kepada wartawan di Mapolres Cilacap, Selasa (05/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pelaku dengan mudahnya mencongkel dengan menggunakan golok yang dibawa, kemudian mengambil alat sekolah berupa laptop, notebook dan proyektor serta uang yang ada di brankas. Dalam semalam, pelaku ini bisa membobol sekitar tiga sekolah.
"Dari pengakuan pelaku memang sebagian besar SD karena memang ada beberapa alat alat yg mudah untuk di curi. Kita sudah berkoordinasi denga pihak sekolah dan diknas untuk lebih menjaga sekolahan berkaitan dengan petugas keamanan sekolah dan dalam satu malam pelaku bisa melakukan minimal tiga TKP," ujarnya.
Dia mengatakan jika dari tiga pelaku yang masih di bawah umur tersebut pihaknya terus berkoordinasi untuk penanganan perkaranya.
Sementara menurut pengajuan salah satu pelaku ST (19) dirinya membobol sekolahan seorang diri, sementara teman-temannya bertindak sebagai penerima barang yang sudah dia curi.
"Ngambil congkel pakai golok, tidak semua (teman) kadang berempat, kadang bertiga, kadang berdua juga pak, ada 30 lebih itu, sekolah semua. Yang diambil laptop, notebook, proyektor terus uang yang ada di sekolahan. Biasanya antara pukul 21.30 WIB atau pukul 23.00 WIB, lewatnya belakang dan yang masuk saya saja, yang lainnya terima barang," ucapnya. (arb/sip)











































