Kepala BPBD Pati, Sanusi mengatakan dalam waktu dekat ini pemerintah bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) setempat untuk membuat sumur pantek di sebanyak 5 titik di wilayah rawan kekeringan di Pati.
"Bantuan dari BBWS ini gambarannya tahun ini ada 5 titik. Itu tersebar di kecamatan berbeda-beda, sehingga ini nanti yang diharapkan bisa membantu menanggulangi kekeringan," jelas Sanusi saat dihubungi detikcom, Kamis (4/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau berdasarkan perkiraan ini diprediksi mulainya Mei mungkin ya, dan puncaknya antara bulan Agustus sampai Oktober. Dibanding tahun lalu kondisi ini relatif sama. Tergantung nanti kondisi riilnya seperti apa," katanya.
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah, Pati menjadi salah satu wilayah yang diprediksi terjadi musim kemarau lebih panjang. Jika berkaca pada tahun lalu, musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Pati mengakibatkan sebanyak 128 desa yang ada di 10 kecamatan mengalami kekeringan.
"Justru anggaran yang kami terima tahun ini ada penurunan dibanding tahun lalu, sekitar 40 persen. Sehingga nantinya dalam upaya penanggulangan kebencanaan bisa kita upayakan di tingkat desa terlebih dahulu, juga melalui para pelaku usaha dari CSR," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini