Gegara Komputer Kena Virus, 23 Siswa di Semarang Terpaksa UNBK Susulan

Gegara Komputer Kena Virus, 23 Siswa di Semarang Terpaksa UNBK Susulan

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Selasa, 02 Apr 2019 10:38 WIB
Pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Semarang, Selasa (2/4/2019). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Salah satu SMA di Kota Semarang sempat mengalami kendala dalam pelaksanaan UNBK. Kendalanya yaitu komputer terkena virus dan beberapa siswa harus ikut ujian susulan.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hari ini melakukan pemantauan di sejumlah SMA di Kota Semarang salah satunya di SMAN 1 Semarang. Di sekolah tersebut ada 1 siswa yang tidak bisa mengikuti UN karena sakit.

"Ada yang tidak masuk 1 ini karena sakit," kata Ganjar, di SMAN 1 Semarang, Selasa (2/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan secara keseluruhan pelaksanaan UNBK lancar walau memang ada beberapa siswa di daerah harus menumpang di sekolah lain karena terkendala fasilitas. Sedangkan kendala teknis sempat terjadi di SMA Muhammadiyah 2 Kota Semarang akibat virus.


"SMA Muhammadiyah 2 kena virus, diunlock dan dijadwal ulang," tandas Ganjar.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah, Sulistyo mengatakan virus tersebut tidak terjadi keseluruhan dan menimpa 23 siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

"Ada 23 siswa. Nanti ikut susulan tanggal 15 atau 16 April, sudah ada aturannya," kata Sulistyo.


Salah satu siswa SMAN 1 Semarang, Nazzala mengaku sempat was-was ketika akan mengerjkan UNBK karena ada rekannya yang sempat mati komputernya dan mengulang menjawab soal.

"Sempat degdegan, kalau komputernya mati. Kemarin ada teman sempat mati komputernya, mengulang," kata Nazzala.

"Ini memang canggih dan praktis, tapi pedes di mata ya," imbuhnya.

Untuk diketahui, di Jawa Tengah UNBK sudah dilaksanakan 100 persen. Pesertanya yaitu 134.523 siswa di 864 SMA dan 56.355 siswa di 668 MA. (alg/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads