Prabowo: Ternyata yang Nuduh Khilafah, Dia yang Buat Khilafah

Prabowo: Ternyata yang Nuduh Khilafah, Dia yang Buat Khilafah

Arbi Anugrah - detikNews
Senin, 01 Apr 2019 15:34 WIB
Prabowo Subianto kampanye di Purwokerto. (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Banyumas - Capres Prabowo Subianto merasa dirinya sebagai korban fitnah dari orang-orang yang disebutnya sebagai mukpentip atau muka penuh tipu. Salah satu contoh mukpentip itu adalah yang menunduhnya sebagai pro-khilafah. Siapa dia?

"Suatu saat saya sebut nama kalian, hai munafik. Kamu tahu bahasa Jakarta ada istilahnya mukpentip artinya muke penuh tipu. Mau saya kasih daftar mukpentip? Ada yang nuduh Prabowo (pro) khilafah. Ternyata yang nuduh khilafah, dia yang (ingin) buat khilafah," kata Prabowo saat kampanye terbuka di GOR Satria Purwokerto, Senin (1/4/2019).


Prabowo selanjutnya mengimbau warga agar tidak mau lagi dibohongi, dipimpin maling-maling yang sok menjadi jadi pemimpin rakyat. Prabowo menegaskan bahwa lebih suka menyampaikan semua secara terbuka, seperti layaknya orang Banyumas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo kemudian menyindir kompetitor yang disebutnya selalu mengklaim ekonomi dalam kondisi baik, pertumbuhan 5 persen dan rakyat dalam keadaan bahagia dengan menggunakan angka-angka yang dimainkan oleh lembaga survei.


Dia juga menyindir lawan yang menyebut harga-harga terkendali dan memamerkan banyak kartu sebagai jaminan. "Rakyat tidak perlu kartu. Rakyat hanya perlu pekerjaan dan penghasilan, betul nggak," teriak Prabowo kepada masssa.


Saksikan juga video 'Aksi Saling Puji Jokowi-Prabowo Usai Curhat Tudingan Khilafah dan PKI':

[Gambas:Video 20detik]

(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads