Konservator BPSMP Sangiran, Nurul Fadlilah mengatakan, pihaknya melakukan pendataan dan kegiatan konservasi di lokasi langsung Museum Purbakala Patiayam Desa Terban, Kecamatan Jekulo.
"Kegiatan yang sarat dengan perlindungan benda purba berikut pendataannya ini berlangsung sejak 26 Maret sampai 2 April 2019. Ada 6 orang yang membantu pendataan dan kegiatan konservasi di Patiayam," kata Nurul ditemui di lantai 2 gedung Museum Purbakala Patiayam, Kudus, Kamis (28/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target kami ada 100 fosil, yang akan kami data selama kami berada di Patiayam," imbuh Nurul.
Dia menambahkn, konservasi fosil ini merupakan lanjutan dari 2016 lalu. BPSMP Sangiran melakukannya karena Patiayam berada di bawah naungannya.
Pihaknya memerinci konservasi di antaranya, melakukan perbaikan fosil dan fragmen yang sudah putus disambung satu sama lain. Biar bisa menjadi semirip mungkin.
"Penyambungan ini harus tidak terlalu mengubah bentuk aslinya. Jadi cara perekatannya diupayakan semirip mungkin dengan kondisi fosil saat ditemukan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Situs Purbakala Patiayam, Jamin terlihat bersama melakukan konservasi dengan tim BPSMP Sangiran. "Tim BPSMP melakukan konservasi sejak beberapa hari lalu," kata Jamin.
Tercatat ada 6.500 sampai 7.000 fragmen yang ada di Museum Patiayam. "Koleksinya mencapai 6.500-an sampai 7 ribu fragmen," kata dia.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini