"Muhammadiyah kehilangan tokoh senior dan rektor yang gigih," ujar Haedar Nashir dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (28/3/2019).
Syamsu, begitu almarhum akrab disapa wafat di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto pagi tadi. Meninggalnya pria kelahiran Sleman pada 21 Januari 1940 silam ini meninggalkan duka mendalam bagi Muhammadiyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haedar meminta kader Muhammadiyah mau belajar dan meneladani sosok Syamsu. Menurut Haedar, almarhum merupakan sosok yang berkomitmen kuat dalam membangun perserikatan, pekerja keras dan tegas.
Selain pekerja keras, lanjut Haedar, almarhum selama ini juga menempatkan diri sebagai pengayom bagi generasi muda. Menurutnya, sikap dan kebijaksanaan Syamsu patut ditiru oleh segenap warga Muhammadiyah.
"Beliau mengkader dengan cara memberi peluang sekaligus mendidik. Dr Anjar Nugroho yang akan menjadi Rektor UMP, pengganti beliau, termasuk kadernya," jelasnya.
"Generasi muda perlu belajar pada tokoh Muhammadiyah tersebut. Selamat jalan (Syamsuhadi Irsyad), semoga husnul khatimah," sambung Haedar. (ush/mbr)











































