Lokasi ASG ada di Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan 9 cabang olahraga yaitu atletik, bola basket, tenis meja, bola voli indoor, tenis lapangan, sepak takraw, renang, bulu tangkis, dan pencak silat.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinung N Rachmad, mengatakan diselenggarakannya ASG di Kota Semarang karena venue yang memenuhi standar dan akomodasi yang dekat. Gelaran itu bekerjasama antara Kemenpora, Disporapar Jateng, dan Dispora Kota Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini persiapan sudah 60 persen. Bisa dikebut dalam 2 bulan ini," lanjutnya.
Venue yang akan digunakan antara lain stadion Tri Lomba JUang Semarang, kolam renang Stadion Jatidiri, dan beberapa sarana olahraga di kampus-kampus di Kota Semarang.
"Jika kolam stadion jatidiri selesai (peningkatan fasilitas) tapi dinilai belum siap, maka sudah ada di Kota Lain. Tapi prioritas Jatidiri," jelas Sinung.
Rangkaian ASG akan dimulai 17 Juli 2019 dengan kedatangan peserta. Kemudian 18 Juli akan ada ujicoba lapangan dan pembukaan. Tanggal 19-23 Juli akan diisi dengan pertandingan dan 24 Juli penutupan di Candi Borobudur.
Chief de Mission (CDM) kontingen Indonesia, Pura Darmawan mengatakan ASG bisa menjadi sarana menacari bibit muda untuk dipersiapkan dalam Asean Games atau ajang olahraga internasional lainnya.
"Ini kan masih under 18. Jadi ke depannya inilah para bibit unggul," pungkas Pura.
Maskot dalam ASG 2019 menggunakan sosok Warak Ngendhog bernama Si Warak. Sosok tersebut merupakan hewan fantasi khas Kota Semarang yang memperlihatkan harmoni 3 etnis yang hidup di Semarang yaitu China, Jawa, dan Arab yang terjalin sejak lama. Sedangkan logonya terinspirasi dari keris dan bertema Unity, Spirit, and Respect. (alg/mbr)