Jembatan di Desa Werdi, Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Jateng, roboh. Badan jembatan patah karena fondasinya terkikis air bah yang terus-menerus menggerus.
Jembatan tersebut menghubungkan Kecamatan Paninggaran dan Kecamatan Kandagserang. Keberadaan jembatan itu juga meringkas jarak perjalanan kawasan Pekalongan selatan menuju Kabupaten Pemalang.
Akibat robohnya jembatan yang berada di Dukuh Karang Nangka, Desa Werdi, aktivitas kendaraan roda empat dan dua lumpuh.
Dari pantauan langsung detikcom di lokasi, terlihat usaha pihak desa setempat menyediakan jembatan sementara dari bambu untuk pejalan kaki dan motor roda dua. Namun karena guyuran hujan lebat sepanjang pagi ini pagi, jembatan itu justru membayakan dilalui karena licin akibat material lumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Foto: Robby Bernardi/detikcom) |
Slamet (41), perangkat Desa Werdi, mengatakan robohnya jembatan tersebut telah dilaporkan ke pihak Pemerintahan Kabupaten Pekalongan.
"Jembatan ambrol sudah kita laporkan dan kita inisiatif membuat jembatan bambu di sebelahnya. Yang jelas truk dan roda empat tidak bisa melintas," jelas Slamet, Sabtu (23/3/2019).
Putusnya jembatan juga membuat anak-anak yang akan berangkat sekolah terpaksa membolos karena jembatan sementara licin tidak bisa dilalui kendaraan roda dua.
Menuntun motor saat melewati jembatan darurat yang licin (Foto: Robby Bernardi/detikcom) |
Kepala DPU Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro, meembenarkan bahwa jembatan sepanjang 10 meter yang dibangun pada tahun 1992 roboh akibat bencana alam. Pihaknya akan bergerak cepat untuk membangun kembali jembatan tersebut.
"Akan kami siapkan pola penganggarannya dulu," kata Wahyu melalui telepon.
Tonton juga video Parahnya Dampak Banjir Bandang dan Longsor di Jayapura:
(mbr/mbr)












































(Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Menuntun motor saat melewati jembatan darurat yang licin (Foto: Robby Bernardi/detikcom)