Hal itu diungkapkan Mahfud usai mengisi acara di panggung utama Lapangan Pancasila Semarang. Menurut Mahfud, sejak awal acara hingga akhir tidak ada ajakan atau larangan memilih calon tertentu.
"Kan ada yang curiga acara ini kampanye, keperluan poltik pemilu, pilpres, pileg. Lihat semua tidak seorangpun yang mengarahkan atau melarang memilih calon presiden atau wakil prsiden tertentu. Bicara kampanye yang lebih tinggi tadi, kampanye ikatan kebangsaan, kampanye jaga republik Indonesia berdasar ideologi Pancasila," kata Mahfud, Minggu (17/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini penting dilakukan semua kelompok masyarakat, ketika pemilu 17 April kita bersatu. Tidak ada sedikitpun kampanye politik tapi kampanye kenegaraan ini tadi yang dilakukan. Mudah-mudahan pesannya sampai ke seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.
Terkait kritik masalah biaya yang mencapai Rp 18 miliar, menurut Mahfud masih murah jika melihat penyebaran informasinya melalui televisi dan media cetak bisa menyebar ke seluruh Indonesia, termasuk pesan yang terkandung dalam acara. Namun Mahfud menegaskan, anggaran itu harus bisa dipertanggungjawabkan.'
"Ini murah sebenarnya kalau bicara biaya karena kalau bicara iklan di televisi di koran itu bisa puluhan miliar kalau sampaikan pesan ke seluruh rakyat Indonesia. Yang penting bisa dilaksanakan dengan baik berapapun biayanya dan bisa dipertanggungjawabkan segi efisiensi dan kebenarannya," jelas Mahfud.
"Menurut saya negara akan diuntungkan dengan acara seperti ini," imbuhnya.
Acara tersebut berjalan lancar sejak pagi hingga siang. Dalam acara itu, sejumlah tokoh hadri yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, KH. Maimun Zubair, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, Prof Dr Mahfud Md, KH Ahmad Daroji, Uskup Rubiatmoko (Keuskupan Agung Semarang), Pendeta Eka Laksa (PGI), Nyoman Suraharta (PHDI), Go Boen Tjien (Matakin) dan Pujianto (Walubi). Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang direncanakan hadir ternyata tidak datang.
Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan penyerahan bendera Merah Putih dan bendera bergambar Garuda Pancasila kepada berbagai komunitas mulai dari komunitas agama, kepemudaan, hingga NU dan Muhammadiyah yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang hadir. Kemudian mereka melepas puluhan burung.
Ramai soal Dana Apel Kebangsaan Rp 18 M, Apa Kata Ganjar? Simak Videonya:
(alg/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini