Dalam awal orasinya, Ganjar membahas soal hoax dan fitnah yang merajalela bahkan memecah persaudaraan. Ia pun mengajak orang yang hadir di Apel Kebangsaan untuk melawan hoax dan sikap intoleransi.
"Lihat bangsa kita sekarang ini, fitnah merajalela, hoax tumbuh tak terhitung bagai pasir di padang gurun, tuduh menuduh, maki memaki ,saling menyerang bertengkar antar kawan bahkan saudara sedarah sekalipun," kata Ganjar, Minggu (17/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita kutuk aksi teror dalam bentuk apapun dan tempat terjadinya, mulai dari teror pembakaran kendaraan di Jawa Tengah, bom di rumah peribadatan, dan penembapak membabi buta terhadap jemaah masjid di New Zealand kemarin. Kita kecam kita mengutuk tapi kita tidak membalas karena kita cinta kemanusiaan," jelasnya.
Kecaman, lanjut ganjar, tidak hanya lewat berkicau di media sosial, namun dengan tindakan juga, minimal dengan menjaga lisan dan perbuatan dan Klarifikasi jika ingin menyampaikan sesuatu agar terhindar dari hoax.
"Tapi kecam tidak cukup hanya sekedar ngetwit, ngelike, percuma kalau tanpa aksi nyata. Mari jaga lisan dan jari kita, dewasa dalam berdemokrasi, budayakan bertanya, klarifikasi dan tabayun," tegasnya.
Baca juga: Slank Ajak Blok Akun Penebar Kebencian |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini