Kerusakan tersebut diprediksi makin bertambah mengingat intensitas hujan di kawasan Brebes masih cukup tinggi.
Panjang ruas jalan kabupaten secara keseluruhan 710 km. Data per Desember 2018 lalu, hanya 492 km yang kondisinya baik atau 69 persen. Sisanya 218 km kondisinya rusak dan 106,3 km diantaranya dalam kondisi rusak berat.
Menurut Dani, kondisi jalan saat ini terus mengalami kerusakan karena banyak jalan yang konstruksinya berupa aspal. Saat intensitas hujan tinggi, aspal akan mudah mengelupas. Apalagi, banyak jalan kabupaten berada di tanah dengan kontur labil. Hal ini makin menambah kerusakan jalan.
"Diperparah beban kendaraan yang berat, bisa menambah kerusakan jalan yang ada," tambahnya.
Tahun ini, Pemkab melalui DPU telah mengalokasikan anggaran Rp 101,56 miliar. Anggaran tersebut dipecah untuk 128 item proyek perbaikan dan pembangunan jalan di seluruh wilayah Brebes. Selain itu, perbaikan jalan juga dilakukan melalui pemeliharaan rutin oleh UPTD di masing-masing kecamatan.
Anggaran yang dialokasikan untuk menangani jalan rusak ini masih sangat kurang. Uang sebesar Rp.101,56 miliar hanya bisa memperbaiki sekitar 30 km. Itu pun dengan asumsi perbaikan dan pembangunan jalan menggunakan konstruksi beton.
Total Rp 101,56 miliar yang diperuntukan perbaikan jalan tersebut tidak murni bersumber dari APBD 2019 Kabupaten Brebes. Anggaran itu diperoleh dengan komposisi dari APBD Rp 60 miliar, Bantuan Gubernur Jawa Tengah Rp 25,5 miliar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat Rp 16,120 miliar.
"Dengan total anggaran yang ada untuk menangani jalan tidak semuanya dari APBD Brebes. Melainkan dari Ban Gub (bantuan gubernur) dan DAK. Itupun hanya mampu memperbaiki sekitar 30 km jalan yang rusak," paparnya.
Minimnya anggaran, kata Kabid Bina Marga, masih menjadi kendala DPU dalam memperbaiki kerusakan jalan yang terjadi setiap tahunnya.
"Meskipun anggaran pada 2019 ini sudah meningkat dibanding 2018 lalu tapi masih kurang sebanding dengan total kerusakan yang harus segera diperbaiki. Tahun lalu Rp 73 miliar, sekarang Rp.101,56 miliar," beber Dani. (mbr/mbr)