Salah satu dampaknya ialah tanah longsor di Desa Gumeng RT 03 RW 03, Jenawi, Karanganyar. Tanah longsor tersebut hampir mengenai dua rumah, yakni milik Ida Nursidin dan Suparno.
Warga tampak menambal longsoran itu dengan karung-karung berisi tanah. Menurut warga, meluapnya air kemarin memang cukup parah dibandingkan hari-hari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian parah seperti kemarin pernah terjadi tiga tahun lalu. Air bah saat itu juga membuat beberapa lokasi mengalami tanah longsor.
"Tiga tahun lalu juga sama, tapi tidak viral seperti kemarin. Lokasi ini dulu juga pernah longsor, sekarang longsor lagi," ujar dia.
Selain membenahi talut yang longsor, warga juga bekerja bakti membersihkan saluran air. Saluran dibersihkan dari kotoran yang menyumbat laju air.
![]() |
Saluran air tersebut sebenarnya sudah terlihat cukup dalam. Namun karena intensitas hujan yang tinggi, saluran air tidak mampu menampung air hujan.
"Ini tadi kita bersihkan. Sebenarnya sudah besar ini, tapi memang curah hujannya tinggi, jadi meluap. Ini kita juga buatkan saluran baru biar tidak meluap lagi," kata warga lain, Marmin.
Diberitakan sebelumnya, hujan lebat di lereng Gunung Lawu, Rabu (13/3/2019) sekitar pukul 15.30 WIB. Luapan air meluncur deras dari atas pemukiman warga melalui jalan-jalan desa.
Peristiwa tersebut direkam oleh warga sekitar dan viral di media sosial. Dalam video tersebut tampak air mengalir deras seperti air bah. Namun setelah hujan reda, kondisi saluran air sudah kembali seperti semula. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa itu. (bai/mbr)