Joko menceritakan, rumah itu dia beli pada tahun 2001 dengan harga Rp 36 juta. Saat itu rumahnya memang sudah berbentuk mirip huruf 'b'.
"Dari pemilik sebelumnya, ini memang warisan orang tua yang kemudian dibagi-bagi untuk tiga orang. Bentuknya sejak saya beli ya seperti ini, tapi satu lantai," papar Joko kepada detikcom, Selas (12/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beberapa peristiwa membuat mereka berkeinginan membangun lantai dua. Salah satunya ketika atap rumah mereka ambrol dan hampir mengenai anak mereka.
"Jadi bukan kami sengaja membentuk seperti ini. Memang ini sejak awal sudah seperti ini satu lantai, lalu kami rehab sambil jalan," ujar dia.
Joko dan keluarga pun tidak menyangka ada orang yang memperhatikan rumah kecilnya itu. Dia mengaku tidak pernah menganggap rumahnya unik.
"Ya biasa saja, ya memang sempit gini. Kok tahu-tahu masuk berita. Saya sempat bingung, kok bisa. Ternyata ada yang motret," katanya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini