Saat ini para operator perlu meningkatkan kemampuannya terutama berkaiatan dengan prosedur penyelamatan bagi wisatawan. Para operator saat mengikuti mengikuti Kejuaraan Arum Jeram di Sungai Elo ke-3. Berbagai kategori dilombakan yakni river rescue, head to head, slalom run dan down river race. Acara ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan skill river guide. Adapun start dari bawah Jembatan Mendut hingga finish menempuh jarak sekitar 200 meter.
Untuk river rescue ini, tadi satu tim dari star terdiri 3 orang. Kemudian, tim ini menjemput satu orang pemantau yang berada di pinggir lintasan. Selanjutnya, memasuki gate (gawang) pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam keadaan posisi perahu terbalik ini, peserta harus mampu melewati gate berikutnya. Setelah berhasil melewati gate ini, perahu dibalik dikembalikkan seperti posisi awal saat start hingga finish.
"Peserta terdiri dari 20 operator yang ada di Sungai Elo. Kemudian ada 2 klub dari Solo dan satu klub dari mahasiswa PTS di Jogja serta satu tamu dari Garut. Totalnya ada 31 tim, ada operator yang mengikutkan 2-3 tim," kata Ketua Bidang Perlombaan, Rahman Hakim Setyawan saat ditemui di sela-sela lomba, Senin (11/3/2019).
Menurutnya arung jeram ini bertujuan untuk meningkatkan mutu skill operator dalam hal rescue. Dalam kejuaraan khususnya river rescue atau water rescue bertujuan untuk meningkatkan skill agar para pemandu atau river guide lebih tanggap.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso, mengapresiasi terselenggaranya kejuaraan arung jeram tersebut karena masyarakat mampu mengali potensi dan memanfaatkan potensi Sungai Elo. Keberadaan orang rafting di Sungai Elo ini menimbulkan multiplier effect.
"Kami memberi apresiasi Sungai Elo bisa dimanfaatkan untuk pariwisata meningkatkan lama tinggal di Kabupaten Magelang. Dengan begitu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat yang ada di sekitar itu," ujar Iwan.
Menurut Iwan, untuk water rescue ini sangat penting karena wisata air tetap mengandung risiko. Dengan demikian kemampuan para operator perlu ditingkatkan.
"Untuk wisata air ini tetap mengandung risiko, tetapi dengan kemampuan mereka untuk rescue. Untuk pertolongan pertama membuat pengunjung ini semakin nyakin kalau melakukan rafting di Sungai Elo Kabupaten Magelang itu aman karena guide atau pendampingnya profesional, kemudian juga punya kompetensi-kompetensi lain termasuk rescue," pungkasnya.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini