Koordinator divisi penindakan pelanggaran kampanye, Bawaslu Kota Semarang, Naya Amin Zaini mengatakan dari kasus pertama di Puskesmas Srondol, pihaknya sudah melakukan klarifikasi terhadap pihak Puskesmas dan pihak ketiga yang menyediakan perangkat running text.
"Kita sudah panggil pihak ketiga. Mereka hanya menyiapkan teks kesehatan, kemungkinannya memang dihack," kata Naya kepada detikcom, Senin (11/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya ada yang di depan jual martabak itu (tulisan Jokowi)," kata Naya.
Dari informasi yang diperoleh, running text di dekat warung martabak itu bertuliskan "PILIH JOKOWI NO1_TOP". Sedangkan tulisan di running text Puskesmas lebih panjang, "hacked by: Sir.Kz0L|-L4EFY-| Ha Ha in Your System :v Pilih No. 2 PRABOWO SUBIANTO-SANDIAGA UNO," begitu bunyi penggalan teks yang berjalan. Tulisan berlanjut dengan pesan lain salah satunya mengajak unsubscribe Atta Halilintar.
Naya menjelaskan, selain kasus di Puskesmas, kasus lainnya akan tetap diinvestigasi karena jelas memuat kampanye. Nantinya juga akan dipanggil pihak-pihak terkait.
"Akan diinvestigasi karena itu jelas memuat kampanye," tegasnya. (alg/sip)











































