"Benar ada gesekan antara ojek pangkalan dan ojek online. Kejadiannya di pertigaan Koramil kota dan di dekat Bank Jateng Kabupaten Wonosobo," kata Kasat Sabhara Polres Wonosobo, AKP Agus Priyono, saat dihubungi detikcom, Senin (11/3/2019).
Polres Wonosobo yang saat itu mengawal rombongan driver opang ke kantor Dinas Perhubungan Wonosobo langsung membubarkan gesekan yang terjadi pada sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuasa hukum perwakilan ojek online Wonosobo, Teguh Purnomo mengaku ada empat orang yang dipersekusi oknum driver opang. Teguh mengatakan seorang driver ojol luka, satu unit sepeda motor beserta helm yang rusak dalam kejadian ini.
"Yang luka-luka sebenarnya ada empat orang tetapi yang akhirnya divisum satu orang. Selain itu juga motor dan helm rusak," kata dia.
Namun di sisi lain, Teguh mengatakan jika driver ojol memang telah menyalahi aturan dan perundang-undangan siap menerima konsekuensi secara hukum.
"Dan perusakan serta penganiayaan ini dilakukan secara terang-terangan. Orang yang melihat banyak, barang bukti motor dan helm ada, pelakunya juga jelas seperti yang direkam video. Makanya kami harap kepolisan untuk melakukan penegakkan hukum," ujarnya.
Diwawancara terpisah, perwakilan ojek pangkalan, Slamet membenarkan adanya gesekan tersebut. Menurut dia, kericuhan itu spontan terjadi saat rombongannya menuju kantor Dinas Perhubungan Wonosobo.
"Kejadian ini terjadi spontan, saat rombongan menuju kantor Dinas Perhubungan ketemu dengan ojek online," katanya.
Slamet menjelaskan bahwa mereka mendatangi kantor Dinas Perhubungan untuk menanyakan izin operasi ojek online. Menurut dia, mestinya hingga saat ini ojek online belum bisa beroperasi lantaran tidak ada izin.
"Kami mau menanyakan izin ojek online ke Dinas Perhubungan. Dan ternyata ketemu dengan ojek online di jalan," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini