Serda Siswanto adalah anak pasangan Suraidi Iskandar dan Sufitri. Ditemui di rumah duka, di Desa Mojorebo, Kecamatan Wirosari, Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (8/3/2019), Iskandar membeberkan sekilas tentang anak semata wayangnya.
Mulanya Bayu, panggilan orang tuanya, mengenyam pendidikan di SMK Negeri 1 Blora jurusan otomotif dan lulus pada tahun 2011. Ia sempat bekerja menjadi sopir di perusahaan batubara di Balikpapan, Kalimantan selama 3 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lulus SMK, Bayu bekerja sebagai sopir di perusahaan batubara di Kalimantan selama 3 tahun. Setelah itu Bayu hendak mendaftar polisi namun umurnya sudah kelewat hingga akhirnya berkesempatan mendaftar TNI," katanya.
"Cita-citanya memang kalau tidak polisi, ya TNI. Saya mendukung. Selama itu positif. Apalagi tinggi badannya sekitar 180 cm," tambahnya.
Bayu gugur setelah terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019). Di rumah duka yang berada di pinggir jalan raya itu dipenuhi karangan bunga. Seperti karangan bunga yang dikirim dari Panglima TNI, Danjen Kopassus, Pangdam IV Diponegoro, Danrem, dan Dandim 0717 Purwodadi
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini