"Tadi sudah dijelaskan (dalam halaqah), diwajibkan ya (untuk memilih Jokowi- Amin)," terang Taj Yasin Maimoen Zubair kepada wartawan usai menjadi keynote speaker dalam acara halaqah kebangsaan tersebut.
Taj Yasin mengatakan keputusan tersebut berdasarkan sejumlah kajian perspektif fikih yang digelar oleh para kyai dan santri. Banyak pedoman dan telah melalui berbagai kajian sehingga muncul keputusan pendukungan terhadap pasangan Jokowi - a'ruf Amin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kegiatan Halaqah kebangsaan tersebut digelar pula deklarasi aliansi kiai dan santri Jawa Tengah dan Jawa Timur yang sepakat untuk mendukung Jokowi - Amin. Ada 4 poin yang dideklarasikan oleh para kyai diikuti peserta halaqah yang hadir.
"Kami aliansi kai dan santri jatim dan jateng menyatakan, satu, siap menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indoneisa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dua, siap mendorong seluruh elemen masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres dan Pileg dengan penuh tanggung jawab sebagai wujud kesaksian dihadapan Allah SWT," kata dia.
"Tiga, siap mengedukasi masyarakat untuk memilih calon pimpinannya yang a'la, a'da, akhlah, dan paling maslahah untuk kepentingan agama, bangsa dan negara. Empat, siap mendukung dan mengajak masyarakat, untuk memenangkan paslon Presiden dan wakil Presiden nomor 01, Ir H Joko Widodo dan Prof Dr KH Ma'ruf Amin," lanjutnya.
Menanggapi kpeutusan itu, anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokwi-Ma'ruf, Arwani Thomafi menyebut dukungan ulama dari dua wilayah ini telah merepresentasikan mayoritas ulama di Pulau Jawa. Selain itu, dukungan ini juga menepis tudingan upaya kriminalisasi oleh pemerintahan Jokowi terhadap para ulama.
"Kami bersyukur atas dukungan dari ulama Jatim dan Jateng. Dukungan ini telah merepresentasikan separuh lebih ulama di Jawa," kata Arwani.
Ia mengaku semakin optimistis Jokowi-Ma'ruf bakal menyapu bersih suara khususnya dari dua Provinsi Jatim dan Jateng.
"Kami makin optimistis bakal menyapu bersih Jatim dan Jateng dan umumnya seluruh pulau Jawa. Dukungan dari kyai Jatim dan Jateng menepis fitnah dan tudingan soal kriminalisasi ulama oleh Pak Jokowi. Bagaimana logikanya, beliau didukung oleh banyak ulama, tapi dituduh mengkriminalkan ulama," imbuhnya.