"Nggak apa-apa, biasa itu, biasa. Mahfud itu orang tegar ya. Apalagi dia punya darah Madura. Dia tegar, nggak apa-apa," ujar Buya Syafii kepada wartawan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (1/3/2019).
Buya Syafii menjelaskan, banyaknya hoaks yang bertebaran di media sosial menandakan kemerosotan peradaban bangsa Indonesia. Pemantiknya karena nafsu atas kekuasaan yang tak terbendung lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu (banyaknya hoaks) artinya peradaban kita sedang merosot tingkat yang bawah," tutur anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini. "Karena syahwat kekuasaan yang tidak terbendung," sambungnya.
Menurut Buya, keberadaan hoaks harus dilawan dengan akal sehat. Dia meminta hoaks tersebut tidak direspon berlebihan seperti berkata kasar kepada penyebar hoaks.
"Disikapi akal sehat yang waras, harus waras. Itu dikonter, tapi jangan bicara yang (kasar), harus yang halus tapi tajam. Harus sopan ya, jangan hanyut dalam kebiadaban itu," tutupnya.
Diketahui, Mahfud MD mendatangi Mapolres Klaten untuk melaporkan kasus hoaks yang menyerangnya hari ini. Namun Mahfud belum menjelaskan secara detail hoaks apa yang menimpanya.
Simak Juga 'Mahfud Md Kritisi Jokowi-Prabowo Hampa Strategi Lawan Korupsi':
(ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini