Pantauan detikcom di lokasi kericuhan, tepatnya di sebuah gang Padukuhan Kutu Dukuh, Keluragan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman malam ini, suasana di sekitar lokasi cenderung lengang. Tampak beberapa sepeda motor berlalu lalang, dan beberapa warga keluar dari rumahnya saat detikcom datang ke lokasi.
Namun, di jalan aspal gang tersebut terdapat pecahan kaca yang cukup banyak, tepatnya di depan pagar sebuah rumah tingkat 2 yang didominasi warna cream. Rumah itu adalah milik politisi Partai Demokrat, Roy Suryo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, acara Prabowo Subianto Menyapa Masyarakat dan Purnawirawan TNI/Polri DIY-Jateng di Grand Pacific Hall, Sleman sempat diwarnai kericuhan. Insiden terjadi di luar gedung atau tepatnya di pinggir Jalan Magelang Km 4,5.
Polisi pun terpaksa mengacungkan senjata laras panjang dan mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghalau agar gesekan tak terjadi.
Informasi yang dihimpun, ada dua orang yang belum diketahui identitasnya, membawa spanduk Jokowi-Ma'ruf Amin di tengah massa pro Prabowo di luar Grand Pacific Hall. Keduanya langsung dikejar massa pro Prabowo sebelum akhirnya bisa diamankan polisi yang berjaga di lokasi acara Prabowo tersebut.
"Tadi ada dua orang bawa spanduk Jokowi-Amin, dikejar," kata Aji, salah seorang warga, Rabu (27/2/2019).
![]() |
Sementara itu warga lainnya menurutkan kericuhan yang terjadi di dekat lokasi di sebuah gang di Jalan Magelang KM 4,5 Sleman menyebabkan satu unit mobil dan sebuah spanduk rusak. Kerusakan itu diduga dilakukan sekelompok orang yang jalan kaki memasuki pemukiman warga.
"Jadi pas kerja saya dikabari teman-teman kalau ada segerombolan orang masuk ke gang Kutu Dukuh, jam 1 siang kalau gak salah tadi. Apalagi saya dikabari kalau orang-orang itu melakukan perusakan di depan warung ibu saya," kata warga Kutu Dukuh yang enggan disebut namanya saat ditemui detikcom di Gang Kutu Dukuh, Kelurahan Sinduadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Rabu (27/2/2019) malam.
"Ya karena khawatir ibu saya nanti kenapa-kenapa saya langsung pulang mas saat itu," imbuhnya.
Pria berperawakan kurus ini melanjutkan, bahwa sesampainya di lokasi, kericuhan sudah tak ada. Namun, saat itu banyak warga Kutu Dukuh yang berjaga-jaga di gang tersebut sembari mempersenjatai diri.
Bukan tanpa alasan, dari informasi para tetangganya, hal itu dikarenakan sekelompok orang yang masuk ke dalam gang itu beberapa diantaranya membawa batu, senjata tajam dan air softgun.
"Dari cerita (tetangga) tadi, motornya (sekelompok orang yang diduga melakukan perusakan) diparkirkan (di ujung gang sebelah barat), dan jalan (kaki) dari arah barat masuk gang sambil bawa itu (batu dan sajam)," ucapnya.
"Kalau lama tidak kericuhannya saya tidak tahu, yang jelas mereka (kelompok yang masuk ke gang) dipukul mundur polisi," imbuhnya.
"Kampung kok dimasukin, padahal warga (bersikap) biasa, dan seharusnya ya polisi lakukan sweeping dulu biar tidak terjadi ricuh seperti tadi," pungkasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini