Awalnya Prabowo menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo. Sebab, pada Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2013 lalu Partai Gerindra tidak mengusungnya.
"Saya meminta maaf kepada Pak Bibit Waluyo. Pada saat itu (Pilgub Jateng 2013) Pak Bibit Waluyo mau maju lagi sebagai gubernur (Jateng) ya, mau maju," kenang Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo melanjutkan, kala itu sebenarnya Partai Gerindra memiliki sejumlah kursi di DPRD Jateng. Namun partai yang dipimpinnya tidak mendukung pencalonan Bibit kembali.
"Ya tentunya saya baru belajar politik waktu itu Pak Bibit. Saya belum ngerti politik, masih dulu (sebagai prajurit) diajarkannya perang," ungkapnya.
"Enggak tahu politik lebih sulit dari perang. Apalagi politik di Indonesia. Politik di Indonesia dari 15 politisi yang bohong 16," lanjut Prabowo disambut tawa relawan.
Prabowo tak menjelaskan maksud politikus pembohong yang disebutnya. Namun dari sana dia menyadari bahwa berbohong ala politikus di Indonesia adalah hal biasa. Tentu hal ini bertentangan dengan prinsipnya.
"Kami di tentara oleh senior-senior kami, kami digembleng ya, lurus, A (dibilang) A, B (dibilang) B," ucapnya. "Saya berdosa, harusnya saya katakan (kepada Bibit) biar tidak punya uang kita dukung," sambungnya.
Simak Juga 'Kemeriahan Massa Sambut Prabowo di Deklarasi Purnawirawan TNI/Polri':
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (sip/sip)