Korban dibunuh suaminya, Sugeng (38) di rumahnya, pada 9 Februari 2019. Setelah pada 29 Januari 2019, korban baru saja melahirkan bayi. Saat ini kondisi bayi selamat. Namun hari ini, sang bayi mengalami sakit dan harus dirawat di RSUD dr Loekmono Hadi.
Direktur Utama RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, dr Abdul Aziz Akhyar menjelaskan saat ini bayi Ahmad Khoiri Fuadi mengalami diare karena faktor cuaca serta faktor penyesuaian susu formula setelah tidak lagi diberikan ASI oleh almarhumah ibu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi bayi, menurut dr. Aziz, mulai stabil bahkan tangisannya sudah kencang, dan bayinya juga sehat. Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan perawatan dalam 3-4 hari ke depan.
"Kemarin mungkin penyesuaian dari ASI ke susu formula. Kalau sekarang sudah banyak minum susunya. Kami akan berikan susu yang sesuai," imbuh Aziz.
Bayi berusia sekitar 25 hari dirawat di ruang PICU NICU sejak Rabu malam (20/2). Sejak ibunda meninggal dan ayah ditahan, bayi diasuh oleh neneknya, Sumi.
Sementara Ketua Bhayangkari Polres Kudus, Putri Saptono sempat berniat mengadopsi bayi. Bahkan dia sempat mengendong bayi.
"Tadi saya minta izin ingin sekali merawat bayi ini tapi pihak keluarga tidak memperbolehkan. Kami akan bantu kebutuhannya. Apalagi Bhayangkari itu kan bergerak dalam bidang sosial", ucapnya.
Sumi, nenek bayi atau ibu Sugeng mengaku akan merawat bayi bersama kakeknya. Bahkan keduanya juga telah mengosongkan rumah yang biasa ditinggali dan memilih tinggal bertiga di rumah Sugeng.
"Biar saya rawat sama kakeknya. Rumah juga telah kami kosongkan. Dan tinggal di rumah Sugeng bareng cucu," kata Sumi.
Sumi ingin merawat cucunya hingga tumbuh besar. Dia menghargai semua niat baik masyarakat yang ingin mengadopsi cucunya. Namun dia tak ingin melepaskannya. Termasuk untuk keluarga besan.
"Kalau mau jenguk tidak apa-apa. Tapi kalau dibawa pulang tidak boleh," ungkap Sumi.
Kasat Reskrim AKP Rismanto yang ikut dalam rombongan membesuk bayi menjelaskan, saat ini pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi.
"Mulai 4 bidan desa yang melakukan visum saat korban meninggal dunia, tetangga dan pihak keluarga. Saat ini juga masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan tim forensik Polda Jateng," kata Rismanto. (bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini