Didampingi oleh Siti Hutami Endang Adiningsih, putri presiden kedua RI Soeharto itu menyambangi Ponpes An-Nawawi di Dusun Berjan, Desa Gintungan, Kecamatan Gebang pada Minggu (17/2/2019). Dalam lawatannya itu, mbak Tutut mengajak semua santri untuk belajar ilmu politik.
"Ilmu politik juga penting, bukan hanya ilmu agama saja, tapi politik yang benar kalian harus bisa ilmu politik. Dengan ilmu yang benar maka nantinya kita juga tidak akan salah memilih, nggak usah menjelekkan pasangan (Capres/Cawapres) yang lain, masa lalu buat berkaca untuk melangkah ke masa yang akan datang," kata mbak Tutut di depan ribuan santri, Minggu (17/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ponpes ini kan besar, santrinya ribuan dari berbagai daerah Indonesia bahkan dari Malaysia, makanya saya kesini selain silaturahmi juga ingin memasukkan ilmu pertanian terpadu dan peternakan terpadu untuk santri. Tadi saya juga sudah matur sama Pak Kiai, alhamdulillah beliau berkenan," lanjutnya.
Ditanya terkait kedatangannya apakah untuk meminta dukungan kepada pengasuh ponpes untuk salah satu capres/cawapres, ia pun enggan menjawab.
Sementara itu, pengasuh Ponpes An-Nawawi KH Achmad Chalwani menerima kedatangan anak sulung Soeharto itu dengan senang hati. Ia juga mengimbau agar tidak mempermasalahkan siapapun yang nantinya akan menjadi presiden terpilih dalam pemilu 2019 nanti.
"Terimakasih atas silaturahminya. Kami juga rutin berziarah di makam Pak Soeharto dan Ibu Tien di Astana Giri Bangun, sampai sekarang mungkin sudah lebih dari 14 kali. Kemudian untuk dua paslon pemimpin kita tidak usah kita permasalahkan," ucapnya.
Simak Juga 'Mba Tutut Ungkap Pesan Terakhir Pak Harto':
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini