Tapi tidak demikian bagi semua orang, seperti di Kota Purwokerto terdapat pameran bertajuk 'Menolak Luka' yang diinisiator oleh Heartcorner collective dan Dewan Kesedihan Banyumas. Pameran tersebut menampilkan barang-barang pemberian mantan kekasih.
"Konsepnya kita mengumpulkan barang-barang mantan, tapi kita lengkapi dengan berbagai macam kelengkapan seperti pameran sebenarnya, seperti tulisan koratorial, yang menceritakan barang itu seperti apa," kata kurator sekaligus inisiator pameran, Wiman Rizkidarajat, Kamis (14/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut dia, barang-barang tersebut diantaranya ada 10 pasang sepatu Converse yang semuanya adalah sepatu Converse limited dan diberikan pada satu orang. Tapi pada akhirnya hubungan mereka gagal saat mereka akan beranjak ke pernikahan.
"Ada juga kumpulan esai buat seseorang yang namanya puese puisi itu dimuat di Jawa Pos tahun 2011-2012, dia juga niat banget garapnya. Lalu ada kemeja putih dari seorang yang berpacaran itu bahwa ketika kamu dapat kerja dengan kemeja putih yang ku berikan, itu mungkin akan lebih mudah untuk melamarku. Tapi ternyata baju itu hanya dapat digunakan untuk melamar pekerjaan, tapi tidak bisa untuk melamar dia karena cintanya kandas ditolak orang tuanya," ujarnya.
Dia mengatakan pameran tersebut seakan membuat pesan untuk mengingat kenangan pada sebuah titik-titik di Kota Purwokerto.
"Bahwa barang-barang milik mantan itu tidak kedap akan ruang dan waktu bahwa kenangan itu ada di kota ini," katanya.
Yang menarik lanjut dia, kebanyakan orang yang menyerahkan barang pemberian mantan itu, meminta tolong kepada panitia pameran untuk menjadikan barang-barangnya itu menjadi abu atau dimusnahkan.
"Kita belum berpikir seperti itu, tapi kayaknya terlalu sayang kalau di musnahkan, cuma mereka kepingin barang itu dihilangkan saja untuk menghilangkan kenangannya," ucapnya.
Maka dari itu lanjut dia, untuk mengingat hari kejatuhan menjalin cinta, dirinya mengubah tanggal 14 Februari ini bukan lagi hari valentine, tapi menjadi hari fallentine.
"Kita menggeser itu, dari yang depannya valentine kita ubah menjadi fallentine mengingat kejatuhan teman-teman melalui barang barang ini, karena ini kan monumen kejatuhan teman teman yang gagal menjalin hubungan cinta," ujarnya.
Selain tiga barang milik mantan tersebut, terdapat barang barang lain yang diantaranya bunga dari mantan yang telah kering karena lama tersimpan, sebuah kunci kamar kos, buku, parfum, tiket konser, boneka, handphone beserta kartunya.
![]() |
Sementara Kemal Fuad Ramadhan, salah satu peserta pameran mengatakan jika kegiatan ini merupakan peristiwa yang pas untuk berdamai dengan masa lalu. Setelah dirinya gagal menjalin hubungan setelah 3,5 tahun bersama dengan pacar pertamanya.
"Cowok itu jarang mendapatkan ruang untuk sharing masalah personal apalagi masalah cinta. Ada rasa sungkan untuk cerita ke teman, disini aku bisa meluapkan beberapa hal hal yang tidak bisa aku share ke teman-teman, ya lewat tulisan aja yang aku kirim ke kurator yang ceritanya seperti ini," ucapnya.
Dalam pameran tersebut terdapat tiga barang pemberian mantan yang masuk dalam seleksi. Diantaranya jaket, sepatu dan album CD proyek band antara dirinya dengan mantannya. Namun dari ketiganya, hanya album CD yang dianggapnya paling berkesan, karena terdiri dari rangkuman proses perjalanan sejak berpacaran hingga putus.
"Semua punya cerita sendiri, karena tiga barang itu dari satu orang, cuma yang paling berkesan yang CD album itu. Aku bikin album bareng sama dia yang liriknya itu pengalaman yang sama-sama kehilangan, aku kehilangan ibu dan dia kehilangan bapak," tuturnya.
Rencananya pameran barang pemberian mantan ini akan berlangsung selama tiga hari kedepan mulai dari 14-16 Februari 2019.
(arb/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini