Namun di salah satu sudut kawasan Sudiroprajan itu, suasana khusyuk terasa di antara hiruk pikuk perayaan Imlek. Umat tridharma, yaitu Taoisme, Konghucu dan Buddha dengan khidmat melaksanakan ritual mandi Buddha di Kelenteng Tien Kok Sie.
Tabuhan genderang menandai ritual telah dimulai. Pernak-pernik seperti air suci, bunga hingga buah-buahan telah disiapkan untuk melaksanakan ritual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menggunakan air suci yang telah disiapkan, umat satu per satu menyiramkannya ke patung Buddha. Hal ini diyakini merupakan simbol untuk membersihkan diri.
"Sebenarnya bukan Buddhanya yang dimandikan, tapi ini simbol membersihkan diri kita. Jadi setahun sekali kita membersihkan diri dari kesalahan, kejelekan," kata petugas Kelenteng Tien Kok Sie, Budiono Tek Giyanto usai ritual, Senin (4/2/2019).
Ritual ini digelar beberapa saat sebelum hari berganti. Dengan menjalani ritual tersebut, diharapkan umat tridharma dapat memulai tahun yang baru dengan hati bersih.
"Memang kita laksanakan sebelum pergantian tahun. Jadi setelah pukul 00.00 WIB kita sudah bersih," ujarnya.
Baca juga: Makna Ucapan Imlek 2019: Gong Xi Fa Cai |
Sementara di luar kelenteng, masyarakat asyik menikmati suasana khas Tiongkok meskipun gerimis. Banyak masyarakat yang mengabadikan momen tersebut dengan berswafoto.
Mereka juga datang untuk menyaksikan berbagai hiburan, seperti barongsai, liong dan pertunjukan musik. Berbagai stan kuliner turut meramaikan malam Imlek.
Tonton video: Perspektif Lily Hambali: Muslim, Liong dan Barongsai
Adapun tahun baru Imlek 2570 ini merupakan tahun babi tanah. Menurut pengurus Kelenteng Tien Kok Sie, Henry Susanto, mengingatkan agar masyarakat bermawas diri.
"Masing-masing shio ada arti tersendiri. Prinsipnya orang harus mawas diri karena beberapa shio ini ada yang positif dan negatif. Diharapkan tahun babi tanah, kita lebih mawas diri," katanya. (bai/sip)











































