Ratusan Hektare Sawah di Kudus Terancam Puso Akibat Banjir

Ratusan Hektare Sawah di Kudus Terancam Puso Akibat Banjir

Akrom Hazami - detikNews
Kamis, 31 Jan 2019 16:36 WIB
Foto: Akrom Hazami/detikcom
Kudus - Banjir yang melanda Kabupaten Kudus juga berimbas pada lahan sawah. Sebanyak 800 hektare sawah di lima kecamatan terendam banjir. Dari jumlah itu, 532 hektare berpotensi puso.

Plt Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan, Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Arin Nikmah menjelaskan, banjir di wilayah setempat berdampak ratusan hektare lahan sawah terendam.

"800 hektare lahan pertanian terendam banjir yang tersebar di Kecamatan Jekulo, Mejobo, Undaan, Jati, dan Kaliwungu," jelas Arin kepada wartawan, di Kudus, Kamis (31/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, lahan yang teredam belum tentu gagal panen. Sebab di Kudus, banjir terjadi baru sekitar empat hari. Sedangkan gagal panen terjadi jika lahan padi terendam lebih dari enam hari.

"Karena kadar airnya terlalu banyak, maka beras yang dihasilkan warnanya tidak bisa jernih, atau mangkak. Sedangkan padi yang terendam masih dalam proses pengisian bulir, maka bisa gabuk atau kopong," kata dia.

"Potensi lahan yang puso akibat genangan banjir di Kudus mencapai 532 hektare," imbuhnya.
Ratusan Hektare Sawah di Kudus Terancam Puso Akibat BanjirFoto: Akrom Hazami/detikcom

Lahan pertanian yang terendam banjir di antaranya tampak di Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo. Mereka terpaksa memanen dengan terpal sebagai media pengangkut gabah saat banjir.

"Cara mengangkutnya pakai terpal yang dibuat seperti perahu agar bisa dibawa ke jalan, karena kondisinya banjir. Sawah terendam," kata seorang buruh tani Peno (40) di lokasi lahan sawah yang kebanjiran di Desa Gondoharum.

Dia membawa padi yang baru saja dibabat dari sawah menuju jalan sawah. Selanjutnya padi tersebut digiling untuk menghasilkan gabah.

Saat banjir seperti sekarang, kata dia, gabahnya berkualitas kurang baik. Mengingat banyaknya kadar air. Bahkan harga juga anjlok.

Sepetak sawah dengan luas sekitar 1.500 meter persegi biasanya dijual petani ke tengkulak gabah normalnya Rp 7 juta.

"Karena banjir hanya laku dengan harga Rp 4 juta," jelas warga Pati ini. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads