"Musim hujan kita mundur. Untuk itu, puncaknya juga mundur. Bulan Januari dan Februari untuk lebih waspada," kata Deputi Klimatologi BMKG, Herizal, di sela-sela menghadiri Sekolah Lapang Iklim (SLI)-Sosialisasi Agroklimat di Desa Candisari, Windusari, Kabupaten Magelang, Rabu (30/1/2019).
"Puncaknya sampai dengan akhir Februari. Kita harus tetap waspada. Potensi banjir masih terjadi," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat juga diimbau agar selalu mengecek informasi dari BMKG. Para pemilik gawai Android bisa mendownload di play store tentang info BMKG yang setiap 3 jam sekali di-update. "Kita punya website yang bisa dilihat," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Klas 1 Semarang, Tuban Wiyoso, menambahkan Februari hingga Maret tahun ini diprediksi curah hujan di pegunungan masih tinggi. Untuk itu, perlu kewaspadaan pada banjir dan longsor terutama di wilayah pegunungan.
"Puncak curah hujan di bulan Januari, tapi beberapa tempat ada yang Februari. Walaupun sudah turun dari puncaknya, curah hujan masih tinggi di bulau Februari maupun Maret untuk wilayah pegunungan," katanya.
Sedangkan di kawasan pesisir, kata dia, pada bukan Februari-Maret intensitas hujan sudah menurun. (mbr/mbr)











































