Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Jepara membuat debit air sungai di Desa Batukali meluap ke lahan pertanian. Padahal, lahan tersebut baru ditanami padi sekitar sebulan lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto mengatakan, dari laporan yang diterimanya, hingga saat ini sedikitnya 200 Hektare areal persawahan di Desa Batukali, terendam banjir. Ketinggian banjir antara 20 hingga 60 centimeter.
Bukan hanya itu, air yang meluap dari sungai desa setempat juga merendam jalan pemukiman warga.
"Banjir tersebut juga merendam pemukiman warga setempat. Setidaknya dua RW, yaitu RW 2 dan RW 4. Kami sedang melakukan pendataan, berapa yang terdampak banjir saat ini," lanjutnya.
Saat ini, pihaknya langsung mengirimkan bantuan logistik kepada masyarakat. Tidak hanya itu, juga memaksimalkan peran relawan Desa Tangguh Bencana (Destana).
"Kebetulan Desa Batukali masuk dalam Destana, karena kerawanannya cukup tinggi. Kami juga kirimkan alat pelampung, pinjam pakai," paparnya.
Kusrin, seorang petani Desa Batukali menuturkan lahan pertanian miliknya sudah terendam banjir 4 hari terakhir.
"Saya tidak tahu kondisi padi yang sudah sebulan saya tanam karena full terendam air. Kalau airnya tidak segera surut, pohon padi bisa membusuk," tuturnya.
Menurutnya, lahan pertanian di desanya memang rawan banjir.
"Tiap tahun pasti banjir meski ketinggian air berbeda-beda," tandas dia.
(bgs/bgs)