Tanggapi e-money Prabowo-Sandi, Erick Thohir Sebut Politik Uang

Tanggapi e-money Prabowo-Sandi, Erick Thohir Sebut Politik Uang

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 27 Jan 2019 14:27 WIB
Erick Thohir di Solo. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Beredar uang elektronik berlogo e-money Bank Mandiri dengan gambar Prabowo-Sandi menimbulkan polemik. Menanggapi hal itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menyinggung politik uang.

Erick hari ini menghadiri acara relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Benteng Vastenburg, Solo, Minggu (27/1/2019). Dalam acara tersebut, seluruh relawan berkomitmen agar tidak melakukan politik uang.

"Kalau kita tadi bicara politik uang, e-money kan uang. Saya nggak tahu ya kalau e-money dibilang bukan uang. E-money itu uang," kata Erick.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meyakini pihak berwajib akan menindaklanjuti adanya e-money tersebut.


"Jadi ya mohon maaf pasti dari KPU, Bawaslu pasti akan bertindak," imbuhnya.

Erick juga menyayangkan munculnya uang elektronik yang bergambar pasangan calon nomor urut 02 itu. Dia mengingatkan seluruh tim peserta pemilu agar tidak melakukan cara-cara yang tidak jujur.


"Nah kita ini jangan juga akhirnya dirusak oleh hal yang sudah disepakati, bahwa pemilu harus bebas, jujur. Nah ini yang harus kita jaga," pungkasnya.

Sebelumnya, beredar video yang menunjukkan adanya kartu uang elektronik e-money bergambar pasangan Prabowo-Sandi. Ada tulisan tagar #2019PrabowoSandi dan #2019GantiPresiden.

Pihak Bank Mandiri selaku penerbit uang elektronik itu kemudian membantah telah memproduksi kartu e-money tersebut. Sebab, unsur politik merupakan salah satu syarat yang dilarang perusahaan untuk membuat kartu e-money custom. Bank Mandiri pun melaporkan temuan ini ke kepolisian.





Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu

(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads