Alami Keterbelakangan Mental, Pemuda di Grobogan Gantung Diri

Alami Keterbelakangan Mental, Pemuda di Grobogan Gantung Diri

Akrom Hazami - detikNews
Minggu, 20 Jan 2019 16:08 WIB
Alami Keterbelakangan Mental, Pemuda di Grobogan Gantung Diri
Foto: Mindra Purnomo
Grobogan - Seorang pemuda mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pohon di Kabupaten Grobogan. Korban sebelumnya pamit kepada orang tuanya hendak mencari rumput pakan ternak.

Korban adalah Widianto Budiyono (36) warga Dusun Ngembel Utara, Desa/Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan. Korban gantung diri di pohon Trembesi di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih menjelaskan informasi yang diterimanya memang ditemukan adanya orang bunuh diri di Tanggungharjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari laporan perangkat Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, pada Minggu (20/1) ada seorang gantung diri di pohon," kata Endang kepada detik.com.

Menurutnya, lokasi pohon yang dipakai gantung diri ada di tegalan, Dusun Tegalrejo, Desa Sugihmanik. Korban diketahui bernama Widianto, dan pekerjaannya adalah petani. Laki-laki ini juga belum kawin.

"Saksi-saksi adalah Muslimin perangkat desa setempat dan Suwarno (65) yang menemukan warga gantung diri," tambah dia.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto menambahkan seorang warga Siti Aisyah yang mengenali korban kemudian datang rumah keluarga korban untuk memberitahukannya.

"Warga datang ke rumah korban untuk memberi tahu keluarga jika korban tergantung di pohon trembesi yang berada di ladang dan dengan kondisi sudah tidak bergerak," kata Agus.

Kemudian petugas melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban ke rumah duka. Dokter Ekayanti Lusiana beserta petugas dari Puskesmas Tanggungharjo dan Tim Inafis Polres Grobogan melakukan identifikasi dan visum menyatakan tubuh korban tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan.

"Korban meninggal dunia dengan cara gantung diri dan sudah meninggal dunia sejak 2 hari yang lalu dengan kondisi seperti orang melakukan gantung diri," katanya.

Menurutnya korban tergantung di pohon trembesi dengan ketinggian dari tanah sampai ujung tali atas yang terikat di pohon setinggi 4 meter menggunakan tali rafia rangkap tiga.

Berdasarkan keterangan ayah kandung, Pujiono, korban memiliki keterbelakangan mental. Pada hari Jumat (18/1) korban meminta uang Rp 5 ribu pada ibu kandung. Karena ibunya tidak memiliki uang, maka diberi uang oleh ayahnya Rp 4 ribu.

"Korban punya keterbelakangan mental. Jumat kemarin minta uang. Kemudian pukul 15.00 WIB, korban berpamitan untuk mencari rumput di ladang dengan memakai kaos oblong putih dan celana pendek. Namun hingga pukul 17.00 WIB, korban belum pulang ke rumah, kemudian ayahnya mencari ke ladang, ke pasar Tanggungharjo, ke Stasiun Tanggungharjo dan ke rumah keluarga terdekat serta para tetangga, namun tidak ada satupun yang mengetahui dan melihatnya," beber kasat.

"Sampai akhirnya pada hari Minggu, ayah korban mendapat berita dari warga, Siti Aisyah, bahwa korban tergantung di pohon trembesi yang terdapat di ladang jagung miliknya," terang dia. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads