Tampak dalam prosesi pemakaman, istri almarhum, Eva Supita Dewi dan anaknya Meydiana Sasha Putri serta keluarga dan kerabat turut mengantar kepergian Tony. Banyak kolega almarhum baik para dosen dan seniman yang datang melayat.
Suasana duka mengiringi prosesi pemakaman yang berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB. Sebelumnya, jenazah disemayamkan di rumah duka di kompleks Pesona Merapi Blok J78, Sleman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Profil Tony Prasetiantono, Ekonom Senior UGM |
Di mata keluarga, almarhum merupakan sosok yang menjadi panutan.
"Mungkin jadi role model, jadi kita keluarga ekonom. Ada yang memulai ya beliau itu. Jadi banyak ekonom di keluarga kita," kata keponakan Tony, Ferry Kurniawan ditemui wartawan di sela prosesi pemakaman, Jumat (18/1/2019).
Tony Prasetiantono meninggal dunia di Jakarta, Rabu (16/1) malam. Tony dikenal sebagai salah satu dosen senior di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta. Dia juga merupakan salah satu tokoh di balik Economics Jazz UGM sejak akhir tahun 1980-an hingga sekarang ini.
Tony adalah akademisi UGM Yogyakarta yang mendapatkan gelar doctorandus dari UGM tahun 1986. Selanjutnya dia mendapatkan gelar master di University of Pennsylvania tahun 1991.
Kemudian dia berhasil mendapatkan gelar doctor di The Australian National University (ANU) pada tahun 2006. Dia dikenal sebagai ekonom handal, Tony pun pernah didapuk menjadi komisaris di beberapa perusahaan.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengatakan bahwa Indonesia kehilangan sosok ekonom dengan kepergian Tony.
"Beliau seorang pemikir yang sangat produktif. Kita bisa lihat dari karya beliau yang banyak sekali, sangat-sangat produktif. Kita kehilangan sosok ekonom yang hebat, yang paling produktif di Indonesia saat ini," ujar Pratikno di rumah duka.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini