"Yang menemukan Pak Mulyadi saat tengah menggali tanah untuk berkebun. Ditemukan sudah terpendam sekitar setengah meter lebih. Diperkirakan peninggalan zaman kemerdekaan," kata Kapolsek Kemranjen, AKP Sumanto saat dihubungi detikcom, Kamis (17/1/2019).
Menurut dia, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Karangsalam langsung memeriksa penemuan amunisi tersebut. Selain itu, mereka juga mendata dan mendapatkan sekitar 800 butir amunisi yang telah berkarat masih terpendam di dalam tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan bahwa berdasarkan keterangan warga lanjut usia di wilayah itu, amunisi tersebut merupakan peninggalan Kompi Kapten Yasir Hadibroto saat agresi militer Belanda.
Saat ini, 800 amunisi tersebut sudah diamankan di Polsek Kemranjen dan akan diserahkan ke Polres Banyumas.
"Kalau saya dapat informasi dari orang tua di sana yang sudah sepuh-sepuh, sejak tahun 1947 saat perjuangannya Pak Yasir, diperkirakan peninggalan zaman kemerdekaan. Saat agresi militer, pejuang dari batalion Pak Yasir diserang, rumahnya dibakar lalu melarikan diri dan itu (amunisi) terkubur," ujarnya. (arb/sip)