Polisikan Pengunggah 'Jogja Istimewa', Kill the DJ Bantah Berpolitik

Polisikan Pengunggah 'Jogja Istimewa', Kill the DJ Bantah Berpolitik

Ristu Hanafi - detikNews
Selasa, 15 Jan 2019 17:53 WIB
Kill the DJ di Polda DIY. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Sleman - Musisi Marzuki Mohamad atau yang bernama panggung Kill the DJ membantah pelaporannya terhadap dua akun medsos atas nama CakKhum bermotif politik.

Diketahui, dua akun itu mengunggah video penggalan lagu Jogja Istimewa ciptaan Marzuki yang liriknya diubah dukungan ke paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi. Sedangkan Marzuki sendiri menyatakan dia pendukung paslon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.

"Keberatan yang jelas menggunakan lagu itu untuk kampanye politik," kata Marzuki di Mapolda DIY, Selasa (15/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Pilpres) 2014 saya mendukung Jokowi tapi saya sama sekali tak gunakan lagu itu, utak-atik lagu itu," lanjutnya.

Bahkan ketika kubu Jokowi-Ma'ruf memakai lagu Jogja Istimewa untuk kepentingan kampanye Pilpres 2019 pun tidak akan dia izinkan.


"Ini digunakan kubu paslon Jokowi pun juga akan saya laporkan, meski saya tetap mendukung Jokowi, jelas itu. Pandangan politik tidak berpengaruh terhadap pelaporan ini," tandasnya.

"Semuanya harus belajar dengan peristiwa ini, di tengah kontestasi politik saat ini, kita tidak pantas mewarisi generasi bangsa dengan etika yang tidak beradab. Menurut saya menggunakan lagu orang tidak berizin itu tidak beretika," lanjutnya.


Marzuki mengaku dia tidak sekali ini mempersoalkan lagu Jogja Istimewa dipakai pihak lain untuk kepentingan tertentu. Selain hak cipta tercatat atas namanya selaku penulis lirik lagu Jogja Istimewa, lagu tersebut juga memiliki nilai historis antara pribadinya dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Tapi juga kasus seperti ini bukan sekali ini, saya pernah somasi Pemda DIY karena gunakan lagu itu tanpa izin, Dinas Kebudayaan," ujarnya.

"Untuk kepentingan komersil pun tidak saya izinkan menyewa, gunakan lagu itu, ubah liriknya, saya tak akan izinkan. Itu prinsip saya terhadap lagu Jogja Istimewa. Dan sebelumnya tak ada pihak yang menghubungi, kalau ada ya tidak saya izinkan," imbuhnya.

Marzuki pun menyerahkan sepenuhnya ke polisi untuk memproses laporannya terhadap dua akun medsos sekaligus menelusuri siapa yang mengubah lirik dan memakainya untuk kepentingan kampanye politik.



Saksikan juga video 'Kill The DJ akan Polisikan Tim Kampanye Prabowo-Sandi':

[Gambas:Video 20detik]

(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads