Bangunan yang ada sejak 1907 itu merupakan daya tarik Kota Semarang karena sarat akan sejarah dan juga lokasinya yang strategis.
Bahkan hingga sore ini terlihat kerumunan orang yang memadati loket masuk. Salah satu pengunjung, Wahyudi (40), sengaja membawa anak dan istrinya dari Blora untuk ke Lawang Sewu untuk memberikan pengetahuan sejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Lawang Sewu memang disiapkan literasi yang menjelaskan sejarah gedung tersebut. Jika kurang puas, ada guide yang siap membantu. "Puas sekali ajak keluarga liburan di sini," tandasnya.
Gedung yang dikelola PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu letaknya berhadapan dengan Tugu Muda Semarang. Harga tiket masuknya sangat terjangkau yaitu Rp 10 ribu untuk dewasa dan Rp 5 ribu untuk anak-anak dan pelajar.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro, mengatakan kunjungan ke Lawang Sewu tahun ini meningkat bahkan mencapai 1 juta orang berkat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Jumlah pengunjung ke 1 juta ini, terjadi pada Senin (24/12) kemarin. Tercatat pada Senin (24/12) kemarin jumlah pengunjung di Museum Lawang Sewu Semarang mencapai 11.158 pengunjung," kata Krisbiyantoro.
![]() |
Sebagai perbandingan, pada tahun 2016, total jumlah pengunjung Lawang Sewu mencapai 861.918 orang, tahun 2017 ada 933.945 orang, dan tahun 2018 sampai 24 Desember sudah mencapai 1.004.171 orang. Kunjungan terbanyak terjadi tanggal 23 Desember 2018 lalu yang mencapai 12.113 orang.
Wajar memang jika gedung karya arsitek Amsterdam, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Quendag itu menarik pengunjung. Perbaikan yang dilakukan PT KAI membuat gedung yang dulunya terkenal horor tersebut kini meriah termasuk malam hari.
Gedung Lawang Sewu memiliki nama lain Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat NIS). Setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT KAI.
Pernah juga Lawang Sewu digunakan sebagai kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian PerhubunganJawa Tengah. Bahkan Lawang Sewu menjadi saksi bisu pertempuran 5 hari di Semarang.
"Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi," terang Krisbiyantoro. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini