Haul Habib Ali bin Muhammad Digelar Besok di Solo

Solo - Haul atau peringatan wafatnya ulama asal Hadramaut, Yaman, Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi kembali digelar di Solo. Peringatan digelar selama tiga hari, 28-30 Desember 2018.

Diperkirakan lebih dari 100 ribu warga hadir dalam acara yang berpusat di Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo itu. Tak hanya dari luar kota, mereka juga berasal dari luar negeri.

"Dulu hanya keluarga yang memperingati, sekarang diikuti orang dari berbagai negara. Bahkan sekarang sudah menjadi calendar event Pemkot Surakarta,," kata Habib Ali bin Hasan, salah satu keturunan Habib Ali bin Muhammad saat ditemui detikcom di Masjid Riyadh, Rabu (26/12/2018) malam.

Rangkaian acara dimulai pada 28 Desember 2018 pukul 15.00 WIB dengan kegiatan rauha. Dalam acara ini akan dibacakan nasihat-nasihat Habib Ali.

"Sebenarnya rauha ini sudah dimulai tadi sore, tapi yang ramai besok Jumat," kata Ali yang juga menjadi panitia haul.

Baca juga: Hadiri Haul Gus Dur, AHY Kenang Momen Saat Dilantik Jadi Perwira

Acara inti digelar pada 29 Desember 2018 mulai pukul 09.00 WIB. Di hari kedua tersebut, jemaah biasanya tumpah ruah di jalanan hingga Jalan Kapten Mulyadi ditutup.

"Nanti akan dibacakan manakib atau perjalanan hidup Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi. Selain itu akan ada tausiyah juga," katanya.

Sebagai penutup ialah pembacaan Maulid Simtudduror atau kisah perjalanan Nabi Muhammad sejak lahir. Maulid ini merupakan karya besar Habib Ali bin Muhammad yang hingga kini masih terus dibacakan di berbagai negara.

"Di sela pembacaan maulid nanti ada lantunan syi'ir-syi'ir yang diiringi rebana. Acara akan berlangsung selepas salat subuh berjemaah," ujar dia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, panitia menyiapkan ratusan kambing untuk diolah menjadi nasi kebuli. Makanan ini akan dibagikan kepada jemaah yang datang.

Untuk diketahui, Habib Ali bin Muhammad lahir dan wafat di Yaman. Tiga putranya, Habib Muhammad, Habib Ahmad dan Habib Alwi datang ke Indonesia.

Namun salah satunya, yakni Habib Muhammad pulang ke Yaman. Sedangkan Habib Ahmad dan Habib Alwi menetap di Indonesia untuk berdakwah hingga wafat.

Semasa hidupnya, Habib Alwi membangun Masjid Riyadh di Solo untuk berdakwah. Setelah meninggal, dakwahnya dilanjutkan putranya, Habib Anis.

Baik Habib Alwi, Habib Ahmad maupun Habib Anis, jenazah mereka dimakamkan di sisi selatan Masjid Riyadh. Hampir setiap hari peziarah datang untuk mendoakan mereka. (sip/sip)