Angin Besar Jadi penyebab Kru Paralayang Terjatuh dan Tewas

Angin Besar Jadi penyebab Kru Paralayang Terjatuh dan Tewas

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 22 Des 2018 20:20 WIB
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Gunungkidul - Kru paralayang, Suyadi (40) tewas terjatuh dari ketinggian sekitar 100 meter sari permukaan tanah di Gunungkidul. Ia ikut terbang dan terangkat saat membantu pilot bersama tandemnya.

Waktu itu ia membantu take off pilot paralayang saat akan terbang dari atas bukit di kawasan Purwosari, Gunungkidul. Apa yang jadi penyebab ikut terangkat dan terbang kemudian terjatuh dari ketinggian?

Kapolsek Purwosari, AKP Budi Kustanto mengatakan dari keterangan saksi kepada polisi, kejadian berawal saat korban bersama salah seorang rekannya membantu take off paralayang yang membawa dua orang untuk terbang. Namun, saat saat angin besar datang, glider atau parasut paralayang langsung mengembang dan terbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angin besar salah satu penyebabnya. Kita masih kumpulkan keterangan dari saksi-saksi," katanya

"Korban yang saat itu bertugas membantu take off (Paralayang) jadi ikut terangkat terbang. Setelah ikut terbang sekitar 30 detik akhirnya korban jatuh di bibir Pantai Parangendog, kawasan Parangtritis," lanjut Budi.

Budi mengatakan polisi mengamankan barang bukti berupa satu set parasut paralayang yang dipakai terbang pilot bersama penumpangnya.

"Sampai saat ini saksi-saksi masih kita mintai keterangan," katanya.

Ia menambahkan kondisi korban saat terjadi di pasir bibir pantai sebelah timur kawasan Pantai Parangtritis, tepatnya di kawasan pantaiParangendog. Kondisi korban dengan luka para di bagian kepala, kaki dan tangan.

Budi Kustanto mengatakan saat dievakuasi, kondisi Suyadi, warga Dusun Gabuk, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul sudah dalam keadaan meninggal. Korbang mengalami luka berat pada bagian kepala.

"Dari hasil visum Puskesmas Purwosari, siku kanan, lutut kanan dan leher korban patah (Tulang). Selain itu korban juga mengalami trauma kepala berat hingga dan telinga kirinya mengeluarkan darah," pungkas dia. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads