Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul menyebutkan jalur utama Yogya-Wonosari yang rawan longsor ada 5 titik. Sebagian besar di wilayah Kecamatan Patuk.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan titik-titik longsor tersebut kebanyakan berada di Kecamatan Patuk. Hal itu karena dipengaruhi curah hujan yang tinggi dan berlangsung selama berhari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terbanyak di Kecamatan Patuk, seperti Desa Sambipitu ada 2 titik, Desa Bunder 1 titik dan Desa Patuk ada 2 titik," imbuhnya.
Dijelaskan Edy, apabila terjadi longsoran tanah, kemungkinan tidak akan sampai menutup jalur tersebut secara total. Hal itu berdasarkan kejadian tanah longsor pada tahun 2017 silam di Kecamatan Patuk.
"Karena kami lihat di sana (Kecamatan Patuk) itu hanya berupa lereng perbukitan kecil, jadi (Kalau longsor) tidak sampai menutup jalan. Tahun lalu juga terjadi longsor dan masih bisa dilintasi kendaraan tertentu," ujarnya.
Disinggung mengenai penanganan yang dilakukan BPBD Kabupaten Gunungkidul apabila terjadi longsor di Jalan utama Jogja-Wonosari, Edy menyebut bahwa penanganan sepenuhnya diserahkan ke provinsi.
"Untuk perbaikan kami pasrahkan ke propinsi, karena itu (Jalur utama Jogja-Wonosari) adalah jalan negara," ucapnya.
Selain mencatat 5 titik longsor di jalur utama Jogja-Wonosari, BPBD juga mencatat ada beberapa Kecamatan yang rawan longsor.
"Titik rawan longsor lainnya itu seperti di Kecamatan Ponjong, Semin, Ngawen, Nglipar, Gedangsari, Patuk, dan Purwosari," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini