Pelaku Wisata Tak Cantumkan Harga di Gunungkidul, Laporkan!

Pelaku Wisata Tak Cantumkan Harga di Gunungkidul, Laporkan!

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 17 Des 2018 18:54 WIB
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
gunungkidul - Perlakukan pelaku wisata terhadap wisatawan sangat mempengaruhi peningkatan kunjungan wisata. Karena itu, Wakil Bupati (Wabub) Gunungkidul, Immawan Wahyudi meminta para pelaku wisata agar bersikap profesional. Salah satunya untuk tidak menaikkan harga atau nuthuk terhadap wisatawan.

"Kepada para pelaku wisata, saya himbau agar bersikap yang profesional sebagai pelaku wisata. Ukuran profesionalnya seperti apa, silakan baca Sapta Pesona dan tolong diterapkan betul-betul," kata Immawan saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor Pemkab Gunungkidul Senin (17/12/2018).

"Dan diingat-ingat kalau wisatawan itu dipandang sebagai tamu dan perlu dihormati. Karena apabila diperlakukan sebagai tamu bisa membuat mereka (Wisatawan) senang dan datang lagi, itu (Datangnya lagi wisatawan) jauh lebih mahal harganya daripada keindahan panorama itu sandiri," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui, Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau wilayah di Indonesia. Sapta Pesona sendiri terdiri dari 7 unsur yaitu, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan.

Menurut Immawan, sikap profesional yang ditujukan kepada wisatawan dapat membuat kesan baik dan memicu wisatawan untuk berkunjung lagi ke Kabupaten Gunungkidul. Karena itu, ia mengimbau kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) masing-masing agar memberi pelatihan kepada anggotanya.

"Bersikap profesional itu seperti harga-harga (Makanan, minuman dan oleh-oleh di tempat wisata) dibuat standar. Karena kalau tidak fair seperti tidak diberi label harga bisa menimbulkan kenangan buruk bagi wisatawan dan kapok ke sini (Gunungkidul) lagi," ujarnya.

"Selain itu, menaikkan harga akan berdampak besar terhadap pelaku wisata lain yang tidak menaikkan harganya," sambungnya.

Ditambahkan Immawan, apabila ditemukan adanya pelaku wisata yang tidak mencantumkan harga pada dagangannya, bahkan terkesan 'nuthuk', Immawan mengimbau agar wisatawan tak ragu melaporkan hal tersebut kepada pihaknya.

Ia menambahkan pihaknya juga mengimbau kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk berkoordinasi terkait persiapan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu, Immawan meminta masyarakat juga dilibatkan dalam persiapan tersebut.

"Sudah diimbau seperti Dinpar (Dinas Pariwisata) sudah diminta untuk koordinasi dengan Kepolisian (Polres Gunungkidul) dan Dinkes (Dinas Kesehatan)," katanya.

Selain mengimbau antar OPD agar berkoordinasi dengan instansi terkait, Immawan juga mengimbau kepada semua OPD untuk berkoordinasi dengan unsur masyarakat. Menurutnya, hal itu karena masyarakat, khususnya pelaku wisata bersinggungan langsung dengan para wisatawan.

"Tidak hanya antar OPD dan instansi saja, OPD juga dikinya untuk koordinasi dengan Desa, Karangtaruna serta unsur masyarakat. Semua itu untuk menjaga suasana pariwisata di akhir tahun agar kondusif," ucapnya.

Selain mengimbau kepada seluruh OPD agar terlibat dalam persiapan libur Nataru, Immawan menilai bahwa dari Polres Gunungkidul perlu melakukan penambahan personel, khususnya polisi wisata. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads