Imbauan Sultan untuk Dishub dan Warga Yogya Sambut Liburan Nataru

Imbauan Sultan untuk Dishub dan Warga Yogya Sambut Liburan Nataru

Usman Hadi - detikNews
Senin, 17 Des 2018 16:20 WIB
Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Menumpuknya bus-bus besar dan kendaraan yang mengangkut wisatawan lainnya kerap dijumpai di ruas-ruas jalan Kota Yogyakarta setiap musim liburan. Untuk mengurainya, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan usulan solusi.

"Kalau aku sebetulnya (mengusulkan) bus-bus itu (pariwisata) tidak perlu masuk kota," kata Sultan kepada wartawan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (17/12/2018).

Menurut Sultan, bus dan kendaraan pariwisata lainnya sebaiknya diparkir di luar Kota Yogyakarta. Sementara saat memasuki Kota Yogyakarta wisatawan bisa mengendarai kendaraan kecil seperti andong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya dari sebelah timur, ngarep (depan) JEC, itu lor (utaranya) kan ada hotel. Burine (belakangnya) itu kan ada lima hektare tanah kas desa, bisa berhenti (parkir) di situ. Ke kotanya ya ngandhong (pakai andong)," tuturnya

Selain itu, wisatawan juga bisa mengendarai kendaraan sesuai seleranya. Seperti memanfaatkan Bus Trans Jogja. "Ya itu terserah, tapi ada kendaraan yang lebih kecil yang bisa masuk (ke kota). Jadi kota ini tidak semrawut," ungkapnya.

Meski demikian, usulannya tersebut tampaknya belum diterima, termasuk oleh Pemkot Yogyakarta. "Tapi kalau (pemerintah) kota masih keberatan, ya susah," pungkas Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.


Dalam kesempatan ini Sultan juga memastikan tidak akan ada lagi pedagang kaki lima di Jalan Malioboro yang nuthuk. Jika masih ada yang nuthuk, maka akan ada sanksi tegas dari pemerintah.

"Oh, sudah. Saya kira sudah enggak berani saya kira. Kalau masih ada yang berani ya kekendelen (terlalu berani)," kata Sultan.

Nuthuk adalah istilah menaikkan harga yang tak wajar atau di atas harga pasar. Untuk menindak praktik ini, sebenarnya telah ada sanksi tegas dari pemerintah. Seperti melarang pedagang yang nuthuk berjualan lagi.

"Kemarin kan (ada pedagang) tidak boleh berjualan satu bulan," ungkap Sultan.


Diwawancara terpisah, Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menjelaskan pemkot juga telah membentuk satgas untuk menindak praktik nuthuk di Malioboro. Dia memastikan satgas ini tidak akan pandang bulu menindak praktik curang.

"Angger wong okeh regane nuthuk, terus mengko parkire nuthuk (setiap banyak orang datang harganya nuthuk, terus nanti parkirnya nuthuk), itu akan secara tegas akan kami tertibkan," tuturnya.

"(Satgas saat melakukan pemantauan) tidak menggunakan seragam, tidak menggunakan seragam untuk memonitor. 'Oh ini harganya enggak beres', nah nanti petugas akan datang," jelasnya. (sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads