"Nanti hari Minggu kita akan melakukan Nitilaku, berjalan dari Keraton (Yogyakarta) ke kampus ini melalui kampung-kampung. Jadi ada tiga K, keraton, kampus, di tengahnya ada kampung," ujar Ketua umum Kagama, Ganjar Pranowo di UGM, Jumat (14/12/2018).
Ganjar menjelaskan, pawai budaya nitilaku adalah upaya para alumni untuk mengenang sejarah terbentuknya UGM. Sementara terbentuknya universitas pertama yang didirikan pemerintah Indonesia ini tak bisa dilepaskan dari jasa Keraton Yogyakarta.
Dulu beberapa tempat di sekitar keraton termasuk Pagelaran menjadi tempat/ruang kuliah saat UGM berdiri. Saat itu UGM berada di kawasan Bulaksumur. Kawasan ini dulunya juga milik tanah keraton yang kemudian diberikan kepada UGM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada yang berbeda dalam nitilaku kali ini, para alumni menurut Ganjar akan mengenakan pakaian jadul saat mengikuti pawai dari Keraton Yogyakarta ke kampus UGM. Apa maknanya?
"Kita akan menggunakan zaman old, bukan zaman now. Karena mereka akan berpakaian masa lalu, yang kita harapkan mereka nanti bisa ada ruh, semangat perjuangan yang selalu nempel di kepala," jelas Gubernur Jateng ini.
Seperti tahun sebelumnya, nitilaku tahun ini juga akan dihadiri sejumlah menteri di kabinet kerja. Seperti Mensesneg Pratikno, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Sementara Presiden Jokowi berhalangan hadir.
"Enggak (Jokowi tidak datang), beliau sibuk. Untuk menteri yang sudah confrim kemarin Pak Pratikno sudah ada di sini, Pak Budi Karya tadi izin sebentar balik mungkin besok kembali, Pak Basuki mungkin (datang)," tutupnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini