Manager Pusdalops BPBD DIY, Danang, mengatakan seluruh kabupaten/kota di DIY berpotensi terjadi gerakan tanah. Gerakan tanah tersebut bisa terjadi di sejumlah wilayah di Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta.
Khusus di Kota Yogyakarta, lanjut Danang, potensi gerakan tanah ada di Kecamatan Tegalrejo dan Gondokusuman. Di wilayah Tegalrejo potensi gerakan tanahnya tergolong tinggi, sementara di Gondokusuman masuk kategori menengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Stasiun Tawang Semarang Tergenang Air |
Terkait hal ini BPBD DIY mengimbau agar masyarakat aktif melaporkan ke petugas bila menemukan retakan tanah di lereng atau tepi sungai. Pihaknya juga meminta masyarakat menjauhi bibir sungai bila turun hujan deras.
"Laporkan segera apabila menemukan retakan di tanah, lereng atau di pinggiran sungai. Apabila terjadi hujan deras relatif lama dimohon untuk menjauhi bibir sungai, dan dimohon untuk selalu memantau perkembangan informasi," ujarnya.
Anggota Pusdalops BPBD Kota Yogyakarta, Suyatman, menambahkan akibat hujan deras yang mengguyur Kota Yogyakarta, Senin (3/12) kemarin muncul tanah ambles di Jalan Inspeksi Sungai Code. Tak hanya itu, air Sungai Belik juga meluap.
"Lokasi tanah ambles ada di Kelurahan Terban RT 01, RW 01, Kecamatan Gondokusuman. Kalau luapan Sungai Belik berdampak ke 40-an rumah warga di Kampung Iromejan dan Sagan masih Kecamatan Gondokusuman," pungkas Suyatman. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini