"Enggak ada (intervensi di muktamar), enggak ada ya. Selama ini biasa saja," ujar Cak Nanto saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/12/2018).
Isu intervensi mencuat setelah potongan video pertemuan Amien Rais dengan sejumlah anggota Pemuda Muhammadiyah tersebar. Dalam video itu Amien menyebut adanya intervensi dari Ketum dan Sekjen PP Muhammadiyah untuk memilih caketum PP Pemuda Muhammadiyah tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cak Nanto mengakui memang sejumlah caketum PP Pemuda Muhammadiyah sempat bersilaturahmi dengan Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Mereka bersilaturahmi untuk meminta nasihat dari tokoh Muhammadiyah tersebut.
"Itu silaturahmi biasa, itu ada saya di situ. Sebagai kandidat sama Labib, silaturahmi sama ayahanda (Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti) minta nasihat, minta izin mau berkompetisi," paparnya.
Tentu saja niat para caketum PP Pemuda Muhammadiyah tersebut disambut baik oleh Haedar. Kepada para juniornya Haedar berpesan agar siapapun yang terpilih dalam pemilihan ketum di muktamar harus tetap menjaga marwah Muhammadiyah.
"Ya suruh (kami) jaga marwah Muhammadiyah, berkompetisi dengan baik, menjaga etika, begitu saja," ungkapnya.
Saat ditanya apakah dalam kesempatan itu baik Haedar maupun Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, meminta agar Ahmad Fanani yang juga caketum PP Pemuda Muhammadiyah mundur, Cak Nanto membantahnya.
"Enggak ada, enggak ada. Enggak ada permintaan apapun dari ayahanda (Haedar Nashir), hanya menasihati saja," ungkapnya. Bagaimana dengan Abdul Mu'ti. "Enggak, enggak (ada permintaan) . Bahkan saya enggak pernah WA beliau selama proses," lanjutnya.
Bantahan serupa juga disampaikan salah satu caketum PP Pemuda Muhammadiyah, Ahmad Labib. Dia tegas membantah adanya intervensi untuk memenangkan caketum tertentu dalam pelaksanaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah.
"Tidak benar berita bahwa kami dihalang-halangi maju sebagai caketum (PP Pemuda Muhammadiyah) oleh Pak Haedar (Ketum PP Muhammadiyah) dan Pak Mu'ti (Sekjen PP Muhammadiyah)," pungkas dia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini