Kisah Eka Rahmawati, ASN Salatiga Taklukkan Annapurna Base Camp Nepal

Kisah Eka Rahmawati, ASN Salatiga Taklukkan Annapurna Base Camp Nepal

Eko Susanto - detikNews
Selasa, 27 Nov 2018 06:40 WIB
Eka Rahmawati, ASN Salatiga Taklukkan Annapurna Base Camp Nepal. Foto: Dok pribadi
Salatiga - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Salatiga, Eka Rahmawati (41), belum lama ini menjejakkan kakinya di Annapurna Base Camp (ABC) Nepal. Berangkat seorang diri, bagaimana kisahnya hingga berada di titik berketinggian 4.130 mdpl itu?

Eka Rahmawati ditemui di detikcom saat di sela-sela kesibukannya bekerja di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemkot Salatiga, Senin (16/11/2018). Ia menuturkan pengalaman mendaki seorang diri hingga sampai di Annapurna Base Camp (ABC) Nepal. Pendakian ini pun telah diinginkan jauh-jauh hari sebelumnya. Bahkan untuk mewujudkan keinginan melakukan pendakian tersebut, ia mengambil cuti tahunan.

Ia mengaku, tak ada persiapan khusus. Hanya saja, setiap libur dia membiasakan diri jogging.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persiapan ya jogging. Terkadang dari rumah sampai Lapangan Pancasila jogging. Itu saat libur kerja," kata Eka.

PNS yang mengawali karier di Batam ini menuturkan, saat masih SMA dia sudah ingin bergabung dengan kelompok pencinta alam di SMAN 1 Salatiga. Namun keinginannya pupus karena orang tua tidak mengizinkan. Setelah lulus dari SMA, Eka merantau di Batam hingga diterima menjadi PNS.

Selanjutnya, setelah pindah ke Salatiga pada tahun 2014, Eka kembali menyalurkan hobinya mendaki gunung. Pendakian itu antara lain dilakukan di Merbabu, Merapi, Sindoro, Rinjani dan Mahameru.

"Saat masih di Batam, nggak mendaki. Tapi begitu pindah di Salatiga, melakukan pendakian," ujarnya.

Eka Rahmawati. Eka Rahmawati. Foto:Dok pribadi

Ia pun menceritakan, perjalanan menuju Nepal diawali dari Salatiga pada, Minggu (11/11). Pertama, dia menempuh penerbangan dari Jakarta menuju India.

"Saya sempat dua hari jalan-jalan ke India melihat Taj Mahal dan Amber Fort," kata Eka.

Setelah dua hari jalan-jalan di India, Eka pun melanjutkan penerbangan dari India menuju Kathmandu, Nepal. Penerbangan dari India menuju Kathmandu ia tempuh selama dua jam dan sampai pada pukul 23.30, waktu setempat.


Nahasnya, saat sampai di Kathmandu, tas yang berisi peralatan mendaki seperti sepatu, jaket, kaus tangan, trekking pole (tongkat pendaki) hilang. Ia tak menemukan tas rangsel seberat 15 kg saat pengambilan bagasi di bandara.

Ia pun terus membuat laporan atas kehilangan tas yang berisi peralatan mendaki tersebut. Bahkan sempat diminta menunggu agar kejelasan tasnya diketahui. Namun demikian Eka enggan menunggu dan tetap melanjutkan perjalanan.


Baru keesokan harinya, ia naik taksi menuju Pokhara yakni lokasi awal pendakian. Ia sempat bermalam di Pokhara, kemudian esok harinya dengan naik jeep menuju Kimche.

Eka Rahmawati, ASN Salatiga Taklukkan Annapurna Base Camp Nepal.Eka Rahmawati, ASN Salatiga Taklukkan Annapurna Base Camp Nepal. Foto: Eko Susanto/detikcom

Beruntungnya saat akan memulai melakukan pendakian, tanpa sengaja ia bertemu dengan dua orang dari Indonesia. Mereka pun terus berbaur, melakukan pendakian bersama-sama.

"Saya naik dengan peralatan terbatas. Semestinya harus pakai baju lapis tiga, jaket lapis 4. Karena tas hilang, saya pakai pakaian lapis 2, jaket lapis 2 dan tongkat pakai bambu," tutur Eka.

Eka menuturkan, pendakiannya dimulai pada tanggal 15 November 2018 pukul 08.00 pagi, dengan jalur pendakian pos pertama di Ghandruk, Komrong Danda, Kimrong Khola dan bermalam di Chhomrong.

"Tanggal 16 November, mulai pukul 08.00 jalan lagi menuju Sinuwa, Bamboo dan bermalam lagi di Dovan. Perjalanan saya lanjutkan lagi tanggal 17 November start mulai pukul 08.00 pagi, menuju Desa Himalaya, Deurali dan bermalam lagi di Machapuchare Base Camp (MBC)," ujar dia.

Eka Rahmawati. Eka Rahmawati. Foto: Eko Susanto/detikcom

"Saya melakukan pendakian pada bulan November dengan harapan salju tidak banyak, tapi sejak memasuki pos Deurali sudah bertemu dengan salju. Terus tanggal 18 November dari MBC menuju Annapurna Base Camp (ABC) di ketinggian 4.130 mdpl perjalanan sekitar 2,5 jam. Saya di ABC hanya sekitar 1 jam karena suhu sudah minus 8 derajat, terus turun," kenang Eka.

Adapun rute turun dari ABC menuju jalur MBC dan bermalam di Bamboo. Selanjutnya, dari Bamboo keesokan harinya menuju Jhinu dan bermalam di sini. Selanjutnya, pada tanggal 21 November siang, naik jeep dari Siwai menuju Pokhara dan bermalam di Pokhara.

Eka menyebutkan, selanjutnya pada tanggal 22-23 November bermalam di Kathmandu. Berikutnya, pada 23-24 November perjalanan menuju New Delhi dan bermalam di New Delhi.

"Pada tanggal 24 November dilanjutkan perjalanan menuju Bangkok. Kemudian tanggal 25 November sampai di Jakarta dan kembali sampai Salatiga Minggu malam," ujarnya seraya mengaku habis Rp8,5 juta untuk tiket PP.

Sekalipun telah melakukan pendakian di ABC dan bertemu dengan salju, namun ia pun masih mempunyai keinginan untuk melakukan pendakian di Mount Everest. (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads