"Hari-hari ini aktivitas warga Gunung Merapi masih biasa. Visual sekarang tertutup kabut mendung jadi tidak bisa mengamati kondisi kawah," ujar Yulianto, kepada detikcom, Senin (26/11/2018).
Kondisi ini, menurut Yulianto, lumrah terjadi setiap kali musim pancaroba berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan aktivitas Gunung Merapi, Yulianto membenarkan bahwa sempat terjadi guguran lava pijar. Namun, diakuinya bahwa aktivitas tersebut normal terjadi dan sudah berlangsung sejak bulan September lalu.
"Tanggal 24 November 2018 kemarin memang sempat ada aktivitas berupa guguran lava pijar, mengarah ke Tenggara, ke arah Kali Gendol," tutur Yulianto.
Pertumbuhan kubah lava pun terus bertambah sejak beberapa bulan lalu meski lambat. Kondisi tersebut membuat banyak pihak turut mengamati setiap perkembangan kondisi Gunung Merapi.
"Sekarang kan banyak yang mengamati, masyarakat awam juga. Jadi begitu ada aktivitas sedikit, kesannya sudah langsung heboh," katanya.
Dia kembali menyampaikan imbauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian ESDM yakni masyarakat dilarang beraktivitas pada radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Untuk status hingga saat ini masih waspada (level 2)," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini