Parade diawali dengan aksi longmarch dengan membawa bendera warna hitam dan putih bertuliskan kalimat tauhid. Tak hanya bendera tauhid, mereka juga mengibarkan bendera merah putih.
Tampak pula banyak peserta yang mengenakan topi dan ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid. Aksi bertajuk Seribu Mujahid Seribu Bendera Tauhid itu diikuti mulai dari anak-anak hingga orang tua asal Solo dan sekitarnya.
![]() |
Longmarch digelar dengan rute Gladag-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Ronggowarsito-Jalan Kartini-Jalan Slamet Riyadi dan kembali ke Gladag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia acara, Abdul Rochim Ba'asyir, mengatakan acara digelar juga terkait dengan kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid beberapa waktu lalu. Dengan pengibaran bendera tauhid ini, dia tidak ingin ada kriminalisasi terkait bendera tauhid.
"Kita ingin menunjukkan kepada masyarakat Indonesia dan kepada dunia bahwasanya bendera tauhid adalah identitas umat Islam. Jangan sampai di negara ini, bendera ini dianggap sebagai kriminal," ujar putra kedua Ustaz Abu Bakar Ba'asyir tersebut.
![]() |
Selain itu, aksi ini juga disebut sebagai pemanasan menjelang acara reuni 212 di Jakarta awal Desember nanti. Dia juga memastikan tidak ada kaitan aksi tersebut dengan kegiatan politik.
"Acara ini merupakan salah satu gerakan pemanasan, persiapan untuk menguji acara 212 di Jakarta. Kami memastikan ini tidak ada kaitannya politik, ini murni syiar Islam," pungkas ustadz muda yng akrabdi sapa Iim tersebut. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini