Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam Unit Pandu Lingkungan Mahasiswa Pecinta Alam (UPL MPA) Unsoed tersebut yakni Mohamad Ridho Ashari (19), mahasiswa Pertanian Unsoed, Miftakhur Rizki (19), mahasiswa Fisip Unsoed dan Ningam Sukri (20), mahasiswa Perikanan Unsoed.
Mohamad Ridho Ashari, Ketua tim pendakian mengatakan jika persiapan untuk melakukan pendakian ini sudah dilakukan sejak bulan Februari 2018. Di mana terdapat seleksi mulai dari latihan fisik, bahasa dan tes psikologis hingga terpilih tiga mahasiswa dari 11 anggota organisasi yang ikut seleksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahapan latihan untuk mencapai puncak Gunung Aconcagua yang mempunyai ketinggian mencapai 6.962 Mdpl, lanjut dia di antaranya latihan fisik dengan cara berjalan kaki sejauh 40 kilometer melintasi gunung tertinggi di Jawa Tengah, Gunung Slamet yang mempunyai ketinggian 3.428 setiap minggunya.
"Jadi kita jalan dari Baturraden ke Purbalingga naik Gunung Slamet melintas turun Baturraden. Kemarin 3 kali naik kurang lebih sekitar 21,5 jam, hampir satu hari, itu setiap weekend kita lakukan itu terus, istirahat hanya untuk makan," ujarnya.
Gunung Aconcagua akan menjadi pengalaman tersendiri bagi Edo, di mana dirinya belum pernah mendaki gunung yang memiliki salju lebat dan cukup tinggi tersebut. Meskipun demikian selama pelatihan dirinya sudah diberikan pengetahuan untuk menghadapi iklim bersalju, seperti proses aklimatisasi ketinggian.
"Jadi kita tidak seperti pendakian umumnya, tapi kita penyesuaian terkait kondisi tubuh kita, suhu dan kadar oksigen di sana. Prinsipnya naik setinggi-tingginya dan tidur serendah-rendahnya. Jadi ketika kita naik ke pos 2, tapi nanti kita turun lagi dan malamnya tidur di pos 1, jadi berulang ulang kali seperti itu untuk penyesuaian terkait kondisi tubuh kita," jelasnya.
Rencananya, Edo dan rekan-rekannya akan berangkat dari ke Jakarta Jumat malam dan berangkat ke Buenos Aires, Argentina pada hari Sabtu (24/11). Sesampainya di Argentina mereka akan berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Argentina. Hingga kemudian menuju ke Desa Puente Del Inka yakni desa terakhir diketinggian 3.000 Mdpl sebagai basecamp pendakian.
Selanjutnya pada tanggal 30 November mereka akan mulai melakukan pendakian, dengan perkiraan estimasi waktu perjalanan 13-14 hari.
"Perkiraan di hari ke 14 kita sampai puncak, yakni di tanggal 13 Desember dan turunnya di tanggal 16. Yang membuat lama itu proses aklimatisasi," ujarnya.
Pendakian menuju puncak Aconcagua, menurut Edo bukan hanya mendaki, tetapi ada misi khusus yang dibawa oleh mereka, yakni mengenalkan budaya Indonesia termasuk beberapa destinasi wisata yang ada di Indonesia seperti Borobudur, pulau komodo, Bali, danau Toba. Selain itu mereka juga akan mengenalkan makanan Indonesia serta kopi Indonesia.
"Jadi setelah sampai di basecamp pendakian gunung Aconcagua kita akan memperkenalkan kopi kepada para pendaki dari mancanegara itu sendiri kopi asli Indonesia termasuk mengangkat berbagai kekayaan alam di Indonesia, kebudayaan, makanan tradisional. Untuk makanan tradisional itu kita akan kenakan di KBRI yang ada di Argentina kepada mahasiswa Argentina," ucapnya.
Selain itu, saat berada di puncak Aconcagua, dia bersama tiga pendaki akan memperagakan wayang dengan cerita tentang babat Serayu yang menceritakan asal usul sungai Serayu yang ada di Banyumas.
"Waktu di puncak kita akan memperagakan wayang, nanti kita akan kerjasama dengan museum rekor Indonesia. Karena sebelumnya sudah ada peragaan wayang di ketinggian 4.000 Mdpl. Jadi kita akan memecahkan Rekor peragaan wayang tertinggi," jelasnya.
Sementara menurut Miftakhur Rizki, pendakian ini merupakan program kerja dari organisasi UPL MPA Unsoed yang bercita-cita untuk bisa mencapai 7 Puncak tertinggi di Seven Summits. Selama ini organisasinya sudah mendaki sebanyak 4 gunung dari seven summits
"Tahun 2005 dari organisasi sudah mendaki ke puncak Elbrus di Rusia, 2009 Kilimanjaro di Afrika, 2012 ke Cartenz Piramid dan 2016 ke gunung tropis tertinggi di Peru, tapi bukan seven summits tapi jajaran gunung tropis tertinggi di dunia. Sekarang kita lanjutkan mimpi organisasi untuk mencapai puncak tertinggi Aconcagua," ujarnya.
Sedangkan menurut Rektor Unsoed, Prof Dr Ir Suwarto, yang hadir dalam acara pelepasan BRI Soedirman Expedition VII menuju Puncak Aconcagua berpesan agar tiga mahasiswa ini bisa menjaga kesehatannya saat mendaki.
Selain itu, semangat untuk mencapai 7 puncak gunung dunia itu merupakan semangat yang sangat diharapkan dan harus didukung dari generasi muda.
"Mendaki gunung yang tinggi jangan lupa berdoa, selalu jaga kesehatan. Semakin tinggi gunung oksigennya semakin berkurang harus pandai jaga kesehatan," kata dia.
Tonton video 'Gunung Es Persegi Panjang Sempurna Ditemukan di Kutub Selatan':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini