"Justru kita ini berhutang budi sama kaum ibu, perempuan, emak-emak karena selama ini mereka tidak diberikan perhatian khusus. Mereka dijadikan objek, baru kali ini di panggung utama mereka jadi buah bibir, sebagai subjek," kata Sandi, di Magelang, Minggu (18/11/2018).
Dia menuturkan, saat ini, perempuan ataupun emak-emak bukan hanya penggembira, namun merupakan lokomotif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi menambahkan, 2/3 ekonomi keluarga ditopang oleh kegiatan usaha yang dilakukan oleh ibu rumah tangga atau emak-emak. Sehingga, sudah selayaknya mereka mendapat perhatian lebih.
"Dan kita harus kerja keras untuk jadikan mereka lokomotif, bukan dimanfaatkan. Pastikan bahwa isu- isu terkait kepentingan mereka terangkat di pilpres," urainya.
Mengenai pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menuding kubu Prabowo-Sandi hanya memanfaatkan emak-emak untuk kepentingan politik, Sandi terkesan enggan menanggapinya.
"Berpendapat boleh, Pak Hasto silakan berpendapat, saya tidak membantah. Beliau kan Sekjen PDIP, punya kebebasan berpendapat, saya tidak mau beradu argumen," kata Sandi.
Dia hanya menyebutkan bahwa sebenarnya saat ini kubu Jokowi-Maruf Amin juga mulai mengangkat emak-emak dalam kampanye Pilpres.
"Itu menunjukkan bahwa secara resonansi akar rumput, ibu-ibu atau emak-emak jadi aktor utama Pilpres 2019. Jangan kita saling rebutan isunya apa. Kami bukan angkat emak-emak tapi kami angkat isu-isu utama yang dikeluhkan dan disampaikan para perempuan-perempuan mandiri dan emak-emak ini," tandas Sandi. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini