Upacara digelar di lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang tengah hari ketika terik matahari sangat panas. Para peserta upacara tetap khusyuk mengikuti acara sampai Menteri Pertahanan memberikan orasi politik.
Prosesi pemasangan jaket bela negara itu dilakukan Menhan kepada perwakilan anggota PGN Jateng. Kemudian Ryamizard berorasi politik dan menegaskan kepada PGN agar menjadi kekuatan NKRI, salah satu contohnya dengan tidak menghujat atau menyebar fitnah.
"Hujat menghujat, fitnah memfitnah, padahal yang dihujat saudara sendiri, itu tidak boleh. Dalam Islam dikatakan jangan kau putus silaturahmi diantara kamu, jika diputuskan maka tidak akan diberikan rahmat, artinya itu malapetaka," kata Menhan dalam orasinya, Sabtu (17/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nawaitu kalau jelek-jelekkan orang, tidak ada artinya. Kalau kita bicara dengan hati baik, dengan agama masing masing, tidak ada macam macam. Kalau hatinya memojokkan, menjelakan orang apalagi memfitnah, itu kita tahu fitnah lebih kejam dari pembunuhan," tegasnya.
"Pancasila itu perwujudan kalau Islam itu lakum dinukum waliyadin, tidak usah ngomong masuk surga neraka, itu urusan Tuhan. Kita bersatu bela negara saja," tandas Ryamizard.
(alg/bgs)











































